Mohon tunggu...
Ano suparno
Ano suparno Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Jalanan

FREELANCER Pernah di Trans TV sebagai Reporter, Kameraman lalu Kepala Biro TRANS. Sebelumnya, sebagai Stringer Tetap BBC London siaran Indonesia, reporter hingga Station Manager Smart FM Makassar. Setelah di Trans, saya mendirikan dan mengelolah TV Lokal sebagai Dirut. Sekarang Konsultan Media dan Personal Branding

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Gaya-gayaan Tokoh Capres 2024 demi Simpatik Milenial

26 Januari 2022   01:05 Diperbarui: 26 Januari 2022   01:53 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Instagram/@aniesbaswedan | Ganjar Pranowo/Antara | Sandiaga Uno/Industry.co.id | Erick Thohir/expatlifeindonesia.com | Ridwan Kamil/expatlifeindonesia.com | Airlangga Hartarto/Bisnis.com | AHY/©Liputan6.com/Faizal | Puan Maharani/Sindonews.com (Diolah oleh penulis dari Canva)

Misalnya Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat yang memang sejak awal hendak menciptakan  dirinya sebagai bagian dari generasi milenial. Menyaksikan vidio klip  dan aktivitasnya melalui media sosial kerapkali  memadukan pendekatan iGen dan genY. 

Tetapi kesuksesan itu lebih kepada melekatkan dirinya sebagai pribadi pada generasi milenial. Ridwan seolah hendak menasbihkan dirinya sebagai tokoh keterwakilan milenial dari konsep digital.  

Sementara Sandiaga Uno selain memperkuat brandnya sebagai tokoh yang disukai oleh kelompok perempuan emak emak tetapi Sandiaga tetap melirik kelompok milenial dari sisi genY. Seperti aktivitas wisata dan kelompok usaha kreativ yang kebetulan sangat bersentuhan dengan rutinitasnya  selama ini sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreativ. 

Pada sisi ini, saya melihat Sandiaga melirik emak emak dari generasi X serta genY, namun sama seperti dengan Ridwan Kamil juga  belum banyak menyentuh  pada komunitas iGen.
Anies Baswedan Gubernur DKI berbeda lagi. 

Mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut justru melakukan pendekatan berbeda dalam meraih simpatik iGen dan genY, yakni  menawarkan sesuatu tampilan sesuai karakteristik iGen dan genY. Seperti Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Jalan Sudirman sebagai tempat  wisata perkotaan, Jakarta Internasional Stadium (JIS) serta wisata energi keterbaruan melalui Formula-E.  

Pada sisi ini, Anies belum memberikan sentuhan pribadinya untuk menasbihkan dirinya sebagai  tokoh milenial tetapi setidaknya Anies telah  memberi harapan atau apa yang diinginkan oleh kelompok iGen dan genY sesuai dengan karakteristik kedua komunitasi milenial. 

Sedikit kesulitan pada pola mendekatkan diri dengan iGen dan genY adalah Menteri Negara BUMN Erick Thohir, Ketua DPR RI Puan Maharani serta Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.  

Khusus untuk Erick Thohir, sebaiknya melakukan pendekatan pada genY pada  segmen karyawan atau pekerja profesional. Seperti yang saya paparkan tadi dalam riset yang dilakukan oleh  Alvara Research Center generasi Y merupakan generasi penyimpan potensi bisnis yang besar, pekerja ulet serta mendominasi populasi pekerja sejak tahun 2020.  

Apalagi sebagai Meneg BUMN, rasanya tak sulit bagi Erick untuk menyentuh segmen tersebut. Saya beberapakali menyaksikan, chit chat dan  Body Language pada setiap vidio yang Erick Thohir posting melalui media sosial, justru lebih sepadan jika memerankan diri sebagai milenialis dari kelompok pekerja profesional dan pebisnis muda.


Ketua DPP Partai Golkar  Airlangga Hartarto, sebagai pimpinan partai justru keteteran memilih segmen pada iGen dan genY. Maka tak ada jalan lain bagi Menteri Koordinator Bidang  Perekonomian tersebut melakukan pendekatan kepada iGen dan genY  melalui  jalur partai yang dipimpinnya.  

Jika hendak meraih simpatik pada generasi milenial maka Airlangga sebaiknya menciptakan brand milenial  bagi Partai Golkar kemudian menggerakan roda dan sistem yang dimiliki oleh Golkar hingga ke akar akarnya. Sebab semua orang tau bahwa Golkar memiliki sistem yang merata di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun