Mohon tunggu...
Anny Zahratunnisa
Anny Zahratunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa Universitas Airlangga dengan program studi kimia. Saya adalah mahasiswa rantau yang berasal dari Kota Banjarmasin. Kesibukan saya sekarang adalah menjalani perkuliah sebagai mahasiswa baru yang sedang menempuh semester satu. Selain itu, saya menyenangi olahraga akhir-akhir ini sebagai coping mechanism saya. Saya memiliki ketertarikan dengan content creation, public speaking, dan writing.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Euforia Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Bagi Mahasiswa Rantau

30 November 2024   13:39 Diperbarui: 30 November 2024   13:51 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Merantau (Sumber: iStockphoto)

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 merupakan hal yang ditunggu-tunggu semua kalangan, terutama mahasiswa baru yang merantau. Bertepatan dengan libur semester ganjil, banyak mahasiswa yang memanfaatkan momen ini untuk kembali ke kota asal atau kampung halaman.

Khususnya mahasiswa baru yang merantau jauh dari keluarga. Hal ini merupakan pengalaman baru bagi mereka untuk merasakan euforia untuk bertemu keluarga setelah sekian lama. Seperti yang kita tahu, mahasiswa baru yang merantau rentan merasakan homesick.

Homesick adalah bentuk adaptasi yang dirasakan oleh seseorang ketika mengalami perpisahan dari keluarga, teman, dan lingkungan yang sangat familiar. Hal ini wajar terjadi di kalangan mahasiswa baru yang merantau karena keinginan untuk terus-menerus merasakan perasaan dilindungi, disayangi, dan diberikan rasa aman yang belum didapatkan di lingkungan baru yang akhirnya menimbulkan perasaan asing terhadap diri sendiri ketika berada di situasi yang baru.

Oleh karena itu, setelah menjalani masa pengenalan kampus dan perkuliahan selama satu semester, libur nataru sekaligus libur semester kali ini menjadi sesuatu yang spesial bagi mahasiswa rantau.

Kerinduan Dengan Keluarga dan Orang-orang yang Tersayang

Setelah merasakan homesick dan kegiatan yang jauh berbeda dari sebelumnya, bagi mahasiswa baru yang merantau, kembali ke rumah di kota asal adalah hal yang berarti. Bagi anak rantau, komunikasi secara digital melalu video call tidak dapat menggantikan kerinduan bertemu dengan orang-orang tersayang secara langsung. Menghargai keberadaan orang-orang tersayang dengan menghabiskan waktu bersama akan memberikan kehangatan kembali setelah menjalani hari-hari di perantauan. Dengan demikian, kita bisa lebih mensyukuri keberadaan orang-orang tersayang di kehidupan kita.

Merasakan Masakan Ibu

Sederhana, tetapi mencicipi masakan ibu yang selalu kita rasakan saat sebelum di perantauan adalah sesuatu yang memberikan kita semangat untuk pulang. Makanan yang dibuat dengan tangan yang penuh cinta tidak akan pernah kita dapatkan di warteg manapun. Dengan merasakan masakan ibu juga bisa sebagai bentuk perbaikan gizi sebagai anak rantau yang kerap acuh terhadap makanan yang bernutrisi. Oleh karena itu, masakan ibu adalah yang terbaik dan tidak ada yang menandinginya.

Kemandirian yang Diuji

Selama diperantauan kita diajarkan untuk bertanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari kewajiban sebagai mahasiswa dengan tugas yang harus dikerjakan hingga pekerjaan rumah yang harus dilakukan sendiri, seperti mencuci, masak, dan berbenah. Bukan hanya bertanggung jawab terhadap keadaan finansial tetapi juga bertanggung jawab terhadap kesehatan, ketenangan diri, dan kepercayaan orang tua untuk dapat melepaskan kita jauh dari jangkauannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun