JAKARTA -- Taekwondo berasal dari negara Korea yang berdiri sejak tanggal 28 Mei 1973 dan di pimpin oleh Presiden Kim Un Yong pada saat itu. Dalam Bahasa Korea Taekwondo merupakan gabungan kata dari "Tae" yang artinya menghancurkan dengan kaki, "Kwon" yang artinya tinju, serta "Do" yang artinya berjalan atau seni. Jadi dapat disimpulkan bahwa Taekwondo ialah seni bela diri yang menggunakan kaki dan tangan sebagai senjata beladiri untuk melindungi diri dari lawan.
Pada awalnya Taekwondo hanya berkembang di negara Korea saja tetapi seiring berjalannya waktu Taekwondo mulai dikenal hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Banyak dari masyarakat Indonesia baik anak-anak, remaja ataupun dewasa sudah mengikuti latihan bela diri ini.
Seni bela diri ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan oleh satu sikap bergerak dengan menggunakan daya jangkauan yang luas serta kekuatan kaki yang yang lebih besar agar dapat menaklukkan lawan sehingga lawan tidak dapat melawan balik. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak, serta samping ialah yang paling banyak digunakan; tendangan seperti tendangan melompat berputar, skip, dan juga menjatuhkan.
Selain yang sudah dijelaskan di atas, pada kegiatan Pengabdian dan Perencanaan kepada masyarakat kami sebagai mahasiswa Universitas Nasional jurusan Ilmu Komunikasi ingin memberikan Pelatihan Public Speaking serta Leadership kepada anak-anak yang mengikuti ekstrakulikuler di MTS Al-Kautsar, Depok.Â
Kami memberikan beberapa penjelasan, manfaat, serta cara mencegah kepanikan dalam public speaking dan leadership yang dapat dimengerti oleh mereka. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mereka sehingga diharapkan materi yang disampaikan dapat berguna di kemudian hari.
Selain itu kami juga memberikan reward berupa snack bagi mereka yang dapat menyimpulkan beberapa materi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Tidak hanya itu, bagi anak-anak yang belum dapat menjawab juga akan mendapatkan sebuah botol minum berukuran sedang dan diakhir acara kami berserta anak-anak yang mengikuti ekstrakulikuler berfoto bersama guna mengabadikan momen.