Mohon tunggu...
Annisha Triana Dewi
Annisha Triana Dewi Mohon Tunggu... Editor - siswa SMAN 1 Padalarang

InsyaAllah menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Peduli dengan Anxiety Disorder

16 Januari 2020   04:34 Diperbarui: 16 Januari 2020   06:11 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anxiety Disorder kini tidak asing lagi di telinga kita. Apalagi saat ini banyak konten-konten di sosial media yang membahas tentang anxiety disorder ini. Anxiety disorder termasuk kedalam salah satu gangguan kesehatan mental yang menyebabkan rasa kecemasan yang berlebih diikuti dengan rasa takut dan khawatir yang dialami oleh penderitanya.

Sering kali orang-orang mengatakan "Kayaknya aku ada anxiety disorder deh" dan lain sebagainya setiap kali merasa cemas. Padahal bisa saja itu hanya perasaan cemas atau khawatir yang wajar-wajar saja.

Kita biasanya merasa cemas karena sesuatu yang telah kita lakukan sebelumnya. Atau kita merasa cemas tentang hal-hal yang akan terjadi. Bagi pelajar misalnya, merasa cemas akan bagaimana hasil ujian nanti, apakah hasilnya bagus atau tidak, dan lainnya. Biasanya rasa cemas seperti itu tidak berlangsung sangat lama.

Tapi pada anxiety disorder, perasaan cemas atau khawatir akan muncul secara terus menerus dan berlebihan. Perasaan cemas yang berlebihan ini bisa mengganggu kegiatan sehari-hari dan sulit dikendalikan.

Dengan merasa cemas yang terus menerus, pola tidur pun menjadi tidak teratur. Hal ini juga menjadikan kita sulit berkonsentrasi karena terus memikirkan perasaan cemas yang terus berlanjut.

Secara fisik, orang-orang dengan anxiety disorder memang telihat seperti biasa-biasa saja. Tetapi, kondisi psikologisnya yang tidak begitu baik. Anxiety disorder ini juga memiliki jenis-jenisnya dengan gejala yang berbeda.

Anxiety disorder ini paling sering terjadi akibat adanya trauma di masa lalu, stres atau tertekan, dan adanya gangguan kesehatan mental yang lainnya. Faktor lingkungan juga berpengaruh dalam anxiety disorder ini. 

Sering kali kita melakukan self diagnose atau mendiagnosa diri sendiri ketika merasakan sesuatu hal pada diri kita termasuk pada perasaan cemas ini. Ketika kita merasakan perasaan cemas atau khawatir misalnya, kita langsung melabeli jika kita menderita anxiety disorder. Padahal belum tentu. 

Lalu, dari mana kita tahu bahwa kita ini mengalami anxiety disorder atau tidak?

Berkonsultasi ke psikolog atau psikiater merupakan pilihan yang tepat untuk mengetahui jika kita ini mengalami anxiety disorder atau tidak. Kita juga akan lebih tau apa yang menyebabkan adanya anxiety disorder pada diri kita.

Namun, kita masih merasa segan untuk datang ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosa yang lebih tepat. Kita masih dibayang-bayangkan dengan pernyataan jika datang konsultasi ke psikolog atau psikiater itu hanya untuk orang-orang yang benar gila. Padahal dengan datang konsultasi ke psikolog atau psikiater justru dapat mencegah dan bisa mengobati lebih dini tentang anxiety disorder ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun