Mohon tunggu...
Annisha Triana Dewi
Annisha Triana Dewi Mohon Tunggu... Editor - siswa SMAN 1 Padalarang

InsyaAllah menulis

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pembangunan Jalur Kereta Cepat yang Membawa Dampak

14 November 2019   22:19 Diperbarui: 14 November 2019   22:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Di abad 21 Ini, teknologi sudah mengalami banyak perkembangan salah satunya teknologi transportasi. Banyak negara yang menggunakan transportasi dengan teknologi modern. 

Indonesia yang tidak mau kalah dengan negara lain, saat ini tengah membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, pembangunan jalur kereta cepat ini juga membawa dampak buruk bagi penduduk sekitar. Pengeboman untuk kepentingan proyek menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.

Warga Kompleks Tipar Silih Asih, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, resah dengan aktivitas pengeboman gunung Bohong untuk kepentingan proyek kereta cepat. Linda, salah satu warga, mengatakan bahwa dirinya mendengar suara ledakan yang diikuti getaran, tak lama kemudian muncul retakan. Aktivitas pengeboman itu membuat dinding rumahnya retak-retak. 

Retakkan paling parah terlihat di kamar mandinya. Cahaya matahari bahkan bisa menyelinap dari retakan yang menganga itu. Keresahan juga dirasakan oleh Heru Agam. Warga Kompleks Tipar Silih Asih ini mengatakan bahwa pengeboman yang paling terasa getarannya itu  pada saat hari ketiga. Dan hal tersebut menyebabkan Lantai rumahnya menjadi timpang pasca pengeboman. (Sumber : detiknews, Jumat 18 Oktober 2019, 21:07 WIB)

Ketua RW 13, Ahmad M Sutisna mengatakan, pada tahun 2016 pihak proyek pernah mendatangi warga terkait pembuatan terowongan tersebut, dan membuat kesepakatan untuk melakukan pengeboran dalam pembuatan jalur kereta cepat, tapi tiba-tiba tahun 2019 saat pengerjaannya dilakukan pengeboman. 

Padahal tidak ada kesepakatan seperti itu. Keresahan warga makin bertambah setelah ada berita hujan batu di Plered Purwakarta. Apalagi dari data BPBD yang didapatkannya, kawasan Padalarang rentan pergerakan tanah. 

Sekretaris Desa Laksanamekar Kohar Muzzakar pernah menghimpun warga dan perwakilan PT Dahana dan PT Crec selaku pelaksana pembangunan tunnel kereta cepat. Dan hasilnya warga meminta kepada pihak pengembang untuk tak melanjutkan pembangunan terlebih dahulu sampai ada kajian Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang mendalam. (Sumber : detiknews, Jumat 18 Oktober 2019, 21:07 WIB)

Sangat disayangkan, proses pembangunan jalur kereta cepat ini berdampak kerusakan pada tempat tinggal warga sekitar. Seharusnya pihak pengembang dapat menepati kesepakatan dengan warga setempat dalam pembangunan jalur kereta cepat ini. Jika sudah begini, yang diharapkan dari warga hanyalah bentuk pertanggungjawaban pihak pengembang terhadap mereka. Pemerintah juga seharusnya dapat memberikan perhatian kepada para warga atas dampak yang ditimbulkan dari pembangunan ini. Dan diharapkan kedepannya, kejadian seperti ini tidak terulang lagi, kejadian yang dapat merugikan warga sekitar pembangunan jalur transportasi.

(ILMI NURAINI, XII MIPA 1)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun