Mohon tunggu...
Annisa Yasmina
Annisa Yasmina Mohon Tunggu... Jurnalis - Human

sky

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bertambah Jenis Pekerjaan, ATML Berisiko Tinggi Terpapar COVID-19

23 April 2021   02:07 Diperbarui: 23 April 2021   02:21 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ATML yang bekerja di Puskesmas / dokpri

SUKABUMI, - ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) diberi kewenangan mengambil swab nasopharing dan oropharing untuk pemeriksaan covid19 pada masa pandemi ini. 

Elsa Ganjarsari (43) yang bekerja sebagai ATML di salah satu  Puskesmas Kota Sukabumi di bawah dinas kesehatan Kota Sukabumi mengungkapkan, ATML yang bekerja di tingkat puskesmas diberikan kewenangan mengambil sampel swab untuk PCR (polymerase chain reaction), yang pada awalnya dikirimkan ke Bandung, tetapi untuk sekarang labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Kota Sukabumi sudah bisa melakukan pemeriksaan tersebut.

Untuk pemeriksaan PCR SarCov2 dilakukan oleh ATML labkesda, termasuk ATML yang bekerja di rumah sakit melakukan PCR untuk penegakan diagnosa Covid19. 

"Untuk ATML tingkat puskesmas itu kebanyakan atau sampai saat ini hanya ikut membantu pada saat pengambilan swab nasopharing atau swab oropharing saja, jadi untuk pemeriksaan PCR nya sendiri dilakukan oleh ATML yang di labkesda. Di puskesmas tidak dilakukan PCR untuk Covid19. Saat ini puskesmas bisa melakukan pemeriksaan rapid antigen, tetapi masih terbatas dengan pasien tertentu saja. Jadi sekarang ini kebijakan pemerintah kayak ibu hamil yang sudah memasuki kehamilan 35 minggu itu disarankan pemeriksaan rapid antigen, nah itu bisa dilakukan di puskesmas tempat wilayah ibu hamil tersebut berada. Juga kepada pasien yang sedang melakukan pengobatan TB(Tuberculosis) dan pasien HIV (human immunodeficiency virus)," kata Elsa saat diwawancara Minggu (11/04/21) siang.

Pengambilan swab nasopharing dan oropharing sebenarnya tidak termasuk dalam kompetensi seorang ATML, tetapi merupakan kompetensi dari Dokter Spesialis THT(Telinga Hidung Tenggorokan). Pada masa pandemi ini ATML khususnya di Kota Sukabumi mendapatkan OJT (On Job Training) atau pelatihan khusus tentang cara pengambilan swab nasopharing dan oropharing dari dokter spesialis THT tersebut. 

"Pengambilan swab adalah hal yang baru bagi kami ATML, seorang ATML itukan tugasnya lebih banyak di laboratorium, baik lab, RS, puskesmas ataupun perusahaan swasta. Biasanya kami berkutat dengan sampel darah, urin, feses, cairan tubuh pada manusia pokoknya. Awalnya tugas tersebut dilakukan oleh dokter THT. Namun di masa Pandemi ini, di tunjuklah kami para ATML untuk melakukan tugas tersebut. yang  sebelumnya kami juga diberikan pelatihan dari dokter THT nya langsung," jelasnya.

Para ATML yang berhadapan langsung dengan pasien di lapangan berisiko tinggi terpapar Covid19, di sukabumi sendiri tercatat 13 ATML yang pernah terpapar Covid19.

"Kalau di kota sukabumi saat ini tercatat 13 orang ATML pernah terpapar Covid19, tapi alhamdulillah sudah sembuh semua," jelasnya

Resiko tersebut bisa dari seringnya interaksi dengan pasien saat pengambilan sampel dan menangani sampel nya langsung, yang belum diketahui apakah pasien tersebut positif terkena covid19 atau tidak. 

"Sebenarnya saat kita bertugas dari banyaknya pengambilan sampel, kita kan gak tau tuh yang diambil sampel dia positif atau tidak. Sementara kan kalau virus corona itu penularan nya bisa terpegang kayak gitu, dengan sampel yang kita belum tahu apakah sampel tersebut positif covid19 atau tidak. Jadi resiko terpaparnya itu karena kita selalu menangani si sampel nya, dari pasien tersebut,"

ATML yang memakai APD level3 / dokpri
ATML yang memakai APD level3 / dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun