Mohon tunggu...
Annisa Wally
Annisa Wally Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Jangan sampai ada atau tidak adanya dirimu sama saja. Membaca untuk berbagi. Menulis untuk dikenang.

Selanjutnya

Tutup

Nature

4 Makhluk Hidup Pemakan Plastik, Solusi Kurangi Sampah Plastik?

9 Juli 2020   18:18 Diperbarui: 9 Juli 2020   18:16 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh cottonbro dari Pexels

Salah satu polusi terbesar di dunia adalah sampah plastik. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa perlu ada aturan dalam penggunaan kantong plastik.

Di Indonesia sendiri mulai Juli 2020 ini dibeberapa wilayah sudah diberlakukan aturan ini. Tentu aturan pelarangan ini tidak akan bisa berjalan dengan baik jika tak dipatuhi masyarakat seluruhnya.

Pemerintah perlu bantuan dari berbagai elemen masyarakat mulai dari komunitas-komunitas pecinta lingkungan sampai dengan pemberian edukasi bagaimana cara mengelolah atau memanfaatkan kantong plastik menjadi sesuatu yang bernilai.

Sebelumnya saya sudah membahas mengenai ulat yang bisa memakan si kantong kresek ini. Namun, masih ada 3 hewan lagi yang ternyata bisa menjadi harapan kita untuk mengurai sampah plastik ini.

Apa saja makhluk-makhluk itu?

Berikut 4 makhluk hidup yang bisa membantu manusia untuk mengurai sampah plastik:

Pertama, Jamur
Benar saja sampah plastik membutuhkan waktu yang super duper lamanya untuk terurai. Ada sebuah jamur yang ditemukan di tumpukan-tumpukan sampah di Pakistan. Jamur ini bernama Aspergillus tubingensis.

Jamur ini bisa mengurai plastik jenis poliuretana dibuat dari produk kulit sintesis. Jamur ini mengurai plastik dalam waktu 8 minggu. Makasi Jamur...

Kedua, Cacing
Cacing ini bisa melahap plastik dan styrofoam. Cacing ini bernama Squirmy Mealworms dan memiliki sistem pencernaan yang bisa membantu mengurai sampah. Ia juga bisa bertahan hidup hanya dengan melahap plastik dan styrofoam.

Penemuan spesies cacing ini ditemukan di Cina oleh profesor dan mahasiswa Universitas Beihang, Cina.

Makasi cacing..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun