Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Kaprah, Hentikan Julukan Idiot pada Anak Syndrom Tertentu

19 Oktober 2021   00:04 Diperbarui: 19 Oktober 2021   00:32 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (desain pribadi)

Istilah idiot sejak jaman dahulu kala, seolah lumrah ditujukan pada anak-anak yang dianggap memiliki keterbelakangan mental, khususnya mereka yang termasuk dalam golongan anak istimewa dengan wajah 1000 atau wajah mongol.

Setiap anak yang dikatakan idiot tersebut oleh sebagian besar orang adalah anak-anak dengan kondisi  down syndrom, dimana setiap orang akan dengan mudah mengenali melalui wajahnya, karena wajah sang pemilik sindrom tersebut cenderung sama. Oleh karena itu juga mereka dikenal dengan nama anak 1000 wajah. Sebagiannya lagi menyebut wajah Mongol karena golongan sindrom tersebut memiliki mata sipit layaknya orang dari daerah Mongolia.

Dalam Bahasa Inggris, idiot sendiri memiliki arti bodoh atau dungu, dan biasa digunakan dalam komunikasi untuk situasi informal.

Sementara itu, anak down syndrom memang merupakan anak-anak yang terlahir cacat intelektual dan memiliki keterlambatan perkembangan diri akibat kelainan genetik, sehingga sangat menyolok kondisi mereka yang jauh lebih lambat berkembang dibanding anak lainnya.

Kemudian seolah membudaya, kata itu pun masih terbawa hingga ke masa kini, tanpa tahu-menahu arti dan konsep pengucapannya. Beberapa orang masih menggunakan kata itu untuk menjuluki anak-anak dengan syndrom tertentu.

Bersyukurlah mereka yang tidak memiliki anak atau saudara dengan kelainan mental, tetapi bisa saja bagai tersayat sembilu hati seorang ibu yang mendengarkan kata itu ditujukan kepada anak 'istimewa' yang ia miliki.

Padahal, sadarkah kita bahwa sesungguhnya penyebutan idiot pada anak Down Syndrome juga tidaklah tepat karena mereka yang berada pada sindrom tersebut justru masih memiliki kemampuan intelektual atau IQ yang berada antara 40-70?

Sedangkan orang-orang yang masuk kategori idiot biasanya adalah mereka yang memiliki IQ lebih kurang sebesar 25, dalam artian sangat kurang kemampuan intelektualnya, sehingga golongan idiot tidak dapat melakukan banyak hal tanpa pengawasan.

Sesungguhnya anak yang sering kali dikategorikan sebagai idiot ini lebih berkaitan dengan kondisi autisme, dimana kecerdasan seorang anak untuk berinteraksi tidak ada, susah untuk berbicara, tidak mampu melakukan beberapa hal dengan baik dan sebagainya.

Walaupun kondisi idiot memang terbagi menjadi beberapa tingkatan lagi, namun down syndrome termasuk dalam tingkatan idiot yang sedang sampai dengan ringan, tergantung IQ-nya masing-masing. Sementara kondisi idiot yang berat dialami oleh anak-anak dengan Savant Syndrome dimana sindrom tersebut sering disamakan dengan autisme, sampai tercipta pula istilah savant autistic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun