Mohon tunggu...
Annisa Tang
Annisa Tang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - www.bombonasam.club

Single Mom of 2 (Mom AFE). www.bombonasam.club / www.annisatang.com Blogger, Penulis, Mom, Social Media Life. Mami Keceh yang bawel, ceriwis, tajam setajam silet, namun hanya di atas kertas. Aslinya pendiam, hati saja yang masih suka berbicara menyuarakan keluh saat lidah sedang kelu. Walau sudah sendiri sejak 2019 silam, tapi bukan berarti menyendiri, karena asa berakhir ketika kontrak di dunia pun telah usai.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bebas Kebablasan yang Berlindung di Balik Hak Asasi Manusia

8 Oktober 2021   05:07 Diperbarui: 8 Oktober 2021   05:10 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dokumen Pribadi)

Seorang influencer Indonesia yang tinggal menetap di Jerman beberapa waktu lalu membuat heboh jagat dunia sosial media dengan pernyataannya yang memutuskan bahwa ia dan suami akan hidup bebas dari anak-anak, baik anak kandung ataupun anak adopsi dan tiri. Namanya pun trending di twitter karena keputusannya untuk Childfree tersebut.

Warganet mulai berperang kata-kata, sebagian menolak keras, namun sebagian lagi berusaha menjadi bijak dengan mendukung keputusan pasangan selebgram itu.

"Itu kan hak asasi mereka untuk memutuskan hidup tanpa anak-anak." Selentingan kalimat tentang HAM yang cukup sering diperdengarkan.

Bukan hanya mengenai keputusan untuk childfree, melainkan juga tentang hubungan percintaan di luar kata wajar seperti para penyuka sesama jenis yang tergabung dalam LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender).

Pasukan LGBT kini mulai berani terang-terangan mengumumkan keberadaan mereka. Warna pelangi yang tadinya menjadi warna yang paling disukai anak-anak, kini memiliki citra yang buruk karena berubah image menjadi lambang 'pasukan berani tampil beda dan penuh warna' alias para LGBT.

Manusia yang dikodratkan untuk hidup berpasangan, lalu memiliki keturunan agar dapat meneruskan rantai kehidupan di dunia, mulai berpaling sebagian. Beberapa pasangan normal memutuskan untuk hidup tanpa anak, namun beberapa pasangan abnormal justru bermimpi untuk membangun keluarga sempurna.

Salah seorang personel boyband asal Amerika yang sempat ngetop pada tahun 90an akhir sampai awal tahun 2000an, konon kini hidup berbahagia bersama pasangan gay-nya dan sang putri. Pencinta sesama jenis ini memiliki keturunan melalui program surrogate mother, yaitu semacam bayi tabung yang dilahirkan oleh ibu pengganti, pada tahun 2019.

Bersyukur Indonesia masih memiliki adat ketimuran yang kuat dan agama yang mengatur mengenai hal ini, karena program surrogate mother ini hanya sekedar meminjam rahim orang lain untuk membuahi sel sperma/telur pasangan yang ingin memiliki buah hati tersebut dengan sel sperma/telur pendonor. Hal itu tidak diijinkan di Indonesia.

Jadi bayi yang dilahirkan oleh ibu pengganti kelak tidaklah memiliki hubungan biologis dengan sang ibu, tetapi sangat memungkinkan untuk memiliki ikatan emosional dengannya, oleh karena itu setiap surrogate mom membutuhkan pendampingan ahli jiwa saat ia sudah harus menyerahkan anak yang ia lahirkan.

Untuk kasus LGBT ini, lagi-lagi HAM berperan besar sebagai pelindung, sehingga sebagian netizen juga terang-terangan memberikan dukungannya. Menurut mereka mencintai itu harus bebas, baik ia mencintai orang yang berbeda jenis ataupun sesama jenis, apalagi jika jatuhnya saling mencintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun