Mohon tunggu...
ANNISA SITI
ANNISA SITI Mohon Tunggu... Mahasiswa - College Student.

Writes.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Masyakarat Siaga Hadapi Bencana Kebakaran bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung

16 Agustus 2022   12:16 Diperbarui: 16 Agustus 2022   12:23 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebakaran menjadi salah satu bencana yang memiliki dampak besar terutama untuk masyarakat yang tinggal berdampingan di kawasan padat penduduk. Demi meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan warga dalam menghadapi bencana tersebut dan berbagai dampaknya, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung mengadakan penyuluhan Kelurahan Siaga Aktif Bahaya Bencana Kebakaran sebagai pelaksanaan dari hasil Musrenbang tahun anggaran 2022. Acara tersebut diselenggarakan di kelurahan yang ada di Kota Bandung, salah satunya adalah Kelurahan Wates, Kecamatan Bandung Kidul. Selain pengarahan tentang bahaya kebakaran, Diskar juga memberi beberapa simulasi kepada warga tentang penanggulangan pertama yang harus dilakukan Ketika ada bencana kebakaran baik di rumah maupun di lingkungan sekitar.

Bencana kebakaran di masyarakat kerap kali berawal dari penggunaan gas elpiji yang bocor atau hubungan arus pendek listrik. Sayangnya, beberapa bencana kebakaran memiliki dampak yang fatal akibat keterlambatan dalam menangani musibah tersebut atau cara-cara yang kurang tepat untuk dilakukan dalam situasi darurat. Dalam salah satu simulasi, petugas dari Diskar mendemonstrasikan bagaimana kebocoran gas elpiji terjadi dan cara menanganinya. 

Petugas diskar menekankan kepada masyarakat bahwa kepanikan tidak pernah menjadi solusi yang baik dalam menangani bencana kebakaran. Menutup katup gas dengan jari untuk menghentikan aliran gas yang berubah menjadi semburan lidah api adalah cara yang tepat sebagai penanganan pertama pada gas yang bocor. Selain itu, cara yang salah namun banyak beredar di masyarakat adalah memasukkan gas elpiji yang bocor ke dalam genangan air. Petugas diskar menjelaskan bahwa gas elpiji yang bocor hendaknya dibawa ke ruangan terbuka.

Dalam acara ini, pengarahan dan penyuluhan disampaikan dengan cara yang menarik berupa simulasi yang melibatkan warga sekitar dan di bawah arahan dan pengawasan petugas diskar. Hal ini dilakukan untuk mengubah persepsi warga tentang bencana kebakaran dan menghadapi api dengan nyala kecil sebagai sumber dari kebakaran besar bukanlah hal untuk ditakuti.

Diskar menegaskan bahwa selain kesiagaan dan kewaspadaan warga dalam menghadapi bencana kebakaran, setiap RW hendaknya difasilitasi dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang anggarannya bersumber dari kelurahan setempat. APAR diperlukan karena tidak semua api dapat dipadamkan dengan APAS (Alat Pemadam Api Sederhana) seperti karung goni yang dibasahi air yang juga didemonstrasikan penggunaannya oleh petugas diskar.

Selain menanggulangi bencana kebakaran secara teknis, petugas diskar juga memberikan beberapa arahan terkait cara menyikapi bencana kebakaran. Masyarakat harus tenang dan berpikir jernih ketika ada bencana tersebut berlangsung, mengutamakan untuk menyelamatkan orang-orang hidup yang masih terjebak di dalam api, dan mengetahui sumber air terdekat. Warga harus siap siaga dalam menghadapi musibah kebakaran karena hal tersebut dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan pada siapa saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun