Mohon tunggu...
Annisa Ramadina Sholihah
Annisa Ramadina Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selalu belajar

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Gaya Belajar untuk Meningkatkan Kualitas Belajar

23 September 2022   21:59 Diperbarui: 23 September 2022   22:13 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk menyerap dan memproses informasi. Stimulus yang diterima berupa informasi dapat ditangkap oleh indera manusia kemudian diproses di dalam otak. Namun tahukah Anda bahwa setiap manusia memiliki kadar sensitivitas yang berbeda-beda pada setiap indera yang dimiliki? 

Beberapa orang ada yang lebih peka terhadap suara, beberapa lain ada yang peka terhadap gambar, dan ada juga yang peka terhadap pergerakan. Kepekaan inilah yang akan membentuk gaya belajar seseorang. Seseorang yang peka terhadap suara akan lebih cepat menyerap informasi berupa audio dibandingkan dengan bentuk informasi lainnya seperti gambar atau tulisan.

Gaya belajar merupakan metode yang paling efektif dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh informasi/belajar berdasarkan tingkat kenyamanan dalam menerima stimulus. 

Selain dipengaruhi oleh kepekaan indra yang dimiliki, gaya belajar juga dapat terbentuk karena tingkat kenyamanan seseorang dalam menerima suatu bentuk informasi. 

Semakin nyaman seseorang dalam melihat suatu informasi, maka semakin tinggi atensi yang diberikan dan informasi akan terserap dengan lebih baik. Secara umum gaya belajar terbagi menjadi 3 jenis. 

  1. Gaya belajar Visual

Gaya belajar visual merupakan gaya belajar dengan menggunakan pendekatan visual seperti gambar, tulisan, atau warna-warni dalam buku catatan sebagai cara yang paling nyaman dalam belajar. 

Seseorang dengan gaya belajar visual biasanya lebih nyaman ketika melihat gambar atau tulisan warna warni sehingga atensi yang diberikan kepada informasi tersebut lebih tinggi dan diserap dengan lebih baik dibandingkan dengan bentuk informasi lain.

  1. Gaya belajar Auditori

Gaya belajar auditori adalah ketika seseorang memiliki indera pendengaran yang peka dan lebih nyaman dalam mendengar dibandingkan membaca. Orang dengan gaya belajar ini cenderung lebih menyukai diskusi, mendengarkan materi, atau menonton video pembelajaran dibandingkan dengan membaca atau menulis.

  1. Gaya belajar Kinestetik 

Gaya belajar kinestetik adalah tipe belajar yang membutuhkan gerakan. Seseorang dengan tipe kinestetik cenderung mudah bosan apabila hanya mendengar materi atau melihat power point yang dipresentasikan sehingga mereka butuh pergerakan agar tidak bosan. 

Tipe belajar kinestetik ini lebih menyukai pelajaran praktek dibandingkan teori. Mereka cenderung lebih mudah mengingat pelajaran apabila sudah dipraktikkan. 

Dengan memahami gaya belajar yang dimiliki, ini dapat membantu para pelajar untuk memahami materi secara baik dan efisien. 

Penggunaan gaya belajar ini terbukti efektif ketika dipraktikkan pada pelajar Mts. 

Pada tanggal 1 September 2022, kami yang tergabung dalam kelompok 89 Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa gelombang 9 melakukan sebuah tes gaya belajar sederhana kepada 20 pelajar Mts. Al-Hidayah Kota Batu. Tes sederhana yang dilakukan berupa pertanyaan-pertanyaan untuk memahami gaya belajar yang dimiliki oleh para siswa. Hasil tes menunjukan bahwa mayoritas dari pelajar memiliki gaya belajar kinestetik. 

Sehari setelah dilakukannya tes, kami mengajak para pelajar untuk bermain permainan yang disebut dengan "Kalimat berantai". Permainan ini merupakan permainan sederhana yang tugasnya adalah menyampaikan kalimat dengan berbisik-bisik dari orang pertama, kedua, hingga orang terakhir. 

Kalimat yang disampaikan oleh orang pertama harus sama dengan kalimat yang disampaikan oleh orang terakhir. Di babak pertama, kedua kelompok tidak berhasil menyampaikan kalimat sesuai dengan yang diinstruksikan. 

Kemudian, di babak selanjutnya, kami mengubah aturan permainan dimana para pelajar harus menerima dan menyampaikan kalimat yang diberikan sesuai dengan gaya belajar masing-masing. 

Jadi, siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, diperbolehkan untuk menulis kalimat yang diterima, siswa yang visual diperbolehkan untuk melihat tulisan yang ditulis oleh teman kinestetik, sedangkan siswa dengan gaya belajar auditori harus menerima informasi secara bisik-bisik.

Di babak kedua ini, kedua tim berhasil menyampaikan kalimat yang diinstruksikan dengan tepat. Dari permainan ini, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar terbukti efektif membantu para siswa untuk menyerap informasi dengan lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun