Â
Bogor - Sebagai generasi yang hidup pada revolusi industri 4.0, tentunya banyak sekali pemuda - pemudi yang beprestasi dan sukses di usianya yang cukup muda. Salah satunya adalah Ghazaly Imam Negoro yang merupakan seorang mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor. Lelaki kelahiran Bogor 27 Februari 1997 ini memiliki segudang prestasi yang membanggakan diusianya. Dari mulai kejuaraan di tingkat universitas hingga nasional pernah diraihnya. Selain berhasil menjadi Wirausaha Terbaik IPB 2018, Ia juga berhasil menjadi Juara KEtiga Pemuda Inpiratif se- Kota Bogor yang diadakan oleh Kemenpora berkat usaha yang dirintisnya.
Ghazaly membangun usaha yaitu GYZS dan Banana Pirates. Ia menceritakan awal mula usaha itu terbentuk yaitu ketika ia masih di jenjang semester satu. Ia dan ketiga orang temannya yaitu Ghifary,Abizar, dan Syamil mulai berpikir untuk membentuk sebuah usaha. GYZS ini sendiri merupakan usaha yang berdiri dibidang konveksi kaos dan gelang. Selain berbisnis dibidang konveksi, Ghazaly atau yang kerap dipanggil Zaly memiliki usaha komunitas usaha traveling yang diberi nama Banana Pirates. Selain melakukan perjalanan bersama-sama, disini kita juga dapat melakukan kegiatan sosial di negara-negara yang dikunjungi bersama. Ide dari usaha ini muncul ketika Zaly dan ketiga temannya melakukan perjalanan ke negara-negara di ASEAN . Karena pada awalnya ia ingin membuat sebuah madrasah, maka ia sering melakukan kegiatan sosial untuk umat muslim yang menjadi minoritas di negara-negara lain.
Dengan sejumlah usaha yang ditekuninya dan terbilang cukup sukses, Zaly juga pernah mengalami berbagai kegagalan diusahanya. Namun, ketika ia mengalami kegagalan tersebut ia tidak pernah pantang menyerah dan selalu semangat dalam menghadapinya. Ia selalu percaya bahwa pasti ada suatu jalan untuk menuju kesuksesan tersebut. Rasa kepercayaan itulah yang selalu membuatnya semangat sehingga bisa sampai dititik yang sekarang.
Hal yang memotivasi Zaly untuk membangun usahanya terlintas dipikiran ketika ia masih duduk dibangku SMA. Saat itu Zaly mengatakan bahwa ia mendapatkan uang saku yang dibawah rata-rata dibandingka dengan teman yang lainnya. Dengan uang saku yang dibawah rata-rata, saat itu kebutuhan yang dibeli sangatlah banyak. Sejak saat ia berfikir untuk menjadi seorang wirausaha, bukan sebagai yang membeli.
Walaupun telah mendapatkan berbagai macam prestasi, Zaly mengaku bahwa ia merasa biasa-biasa saja. Bagi seorang Zaly, Apresiasi bukanlah tujuan utama yang ia incar melainkan itu merupakan sebuah bonus untuk usahanya. Prestasi bisnis yang ia dapatkan justru ia gunakan sebagai modal usaha bisnis yang ia tekuni sampai saat ini.