Di tengah situasi Pandemi Covid 19 ini yang penuh dengan ketidakpastian atau orang menyebutnya dengan istilah VUCA, sangat penting buat kita untuk tetap menjaga kewarasan berpikir, tetap aktif dan produktif, tetap berkolaborasi agar kemudian bisa bangkit, ngepot di tikungan Covid 19 ini dan menang.Â
Beberapa hal yang Saya pelajari dan coba lakukan agar tetap waras dan tetap kreatif di tengah pandemi Covid 19 ini antara lain :
- Berkebun dengan Peralatan Seadanya di Lahan Rumah yang Secukupnya
Bercocok tanam dengan peralatan seadanya dan lahan secukupnya mungkin bisa jadi alternatif Sobat Kompasianer untuk mengatasi rasa bosan di rumah.
Sobat Kompasianer bisa mengambil bahan bekas botol atau bekas tempat telur di rumah, kemudian coba untuk berkebun daun bawang ataupun cabe, hasil panen dari cabe dan daun bawangnya nanti bisa digunakan sebagai teman makan mie. Atau Sobat Kompasianer bisa menanam sayuran seperti insight yang diberikan Bapak Muhaimin Iqbal dalam Webinar ini. Lumayan kan?
- Manjakan Dirimu dengan Menjajal Resep Masakan Baru
Memasak adalah salah satu bentuk terapi anti stress dan anti bosan serta mudah dan murah yang bisa Sobat Kompasianer lakukan selama di rumah.
Sobat bisa memulainya dari mengecek kulkas dan melihat apa yang tersedia disana ataupun mengecek apa yang sedang panen di kebun organik yang sudah Sobat Kompasianer tanami tadi. Kemudian berselancar di Youtube untuk menemukan resep masakan baru yang belum pernah dibuat sebelumnya dan voillaa, segera eksekusi dan Sobat Kompasianer bisa bagikan ke tetangga atau share di Medsos Anda, siapa tahu ada yang tertarik dan mungkin memesan masakan buatanmu. Itu mungkin saja bisa jadi inspirasi untuk next business Anda kan?
- Memberikan Sentuhan Baru di Ruang Kerja
Jika Sobat Kompasianer pernah membaca buku 'The Life Changing Magic of Tidying Up' atau Keajaiban Seni Berbenah ala Marie Kondo dan mempraktekkannya, pasti paham bahwa berbenah, membuang apa yang tidak dipakai, menyimpan barang yang mau dipakai, dan memberikan sentuhan baru di ruangan kita (seperti mengubah posisi meja dan kursi, menambahkan tanaman favorit, menambahkan aroma terapi), apalagi ruangan yang sifatnya produktif untuk bekerja, akan memberikan energi dan aura yang positif kepada kita.
- Mengikuti Belajar Online via Zoom baik berupa Webinar, Online Training, maupun Online Workshop
Selama Work From Home (WFH) di rumah, Saya akhirnya terbiasa belajar dengan cara yang asyik dan seru, seperti melalui Youtube, Live IG dan FB, ataupun via Zoom Live. Sehari bisa 2 hingga 3 kali mengikuti webinar di Zoom, sesekali belajarnya via IG live, FB live, dan Youtube live.
Belajar di rumah menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menantang, karena kita harus belajar fokus untuk menangkap isi materi dan juga fokus untuk mempertahankan daya tahan tersebut di tengah godaan ketika di rumah (misalkan suara bising orang di rumah dan peluang untuk rebahan yang sangat menggoda).
Seperti halnya mengikuti acara webinar atau sharing online yang diadakan oleh beberapa komunitas ataupun event planner yang Saya ikuti, seperti komunitas bisnis TDA (Tangan Di Atas), komunitas ICSB (International Council for Small Business), komunitas Business Hack, komunitas tenant Science Techno Park IPB University, dan komunitas ABS (Akademi Bisnis Syariah) Coach.
- Membangun Kolaborasi Bisnis dengan Database Teman yang Jago Produksi
Selama Work From Home (WFH) di rumah, Saya merasa bersyukur dengan adanya Corona ini, kolaborasi menjadi semakin mudah tercipta, empati orang mudah terketuk, dan hidup menjadi lebih seimbang (antara bekerja, quality time dengan keluarga, dan me time).
Dengan adanya Covid ini, Saya berhasil membuat kerjasama dengan beberapa pihak. Ada kerja sama dengan tim konveksi untuk produksi baju APD (alat pelindung diri) dan grosir masker kain, hingga baju seragam dan baju bayi. Ada kerja sama dengan tim yang bisa membuat face shield (alat pelindung wajah yang kerap digunakan oleh petugas medis maupun karyawan yang melayani kepentingan umum, contohnya seperti pegawai toko, pegawai restoran, dan pramugari yang biasanya bertemu dengan banyak orang).Â
Ada kerja sama dengan tim yang membuat makanan frozen (yakni ayam kampung bumbu rempah dan ayam kampung bumbu bacem), bahkan mau mempersiapkan franchise-nya juga. Ada juga kerja sama dengan tim yang bisa membuat website (baik wordpress maupun coding).Â
Ini menurut Saya benar-benar pencapaian luar biasa dan tidak mungkin terjadi jika tidak didasari oleh mindset yang tepat. That's why menjaga kewarasan berpikir dengan mengikuti webinar, dan ditambahkan dengan online training serta online workshop, yang Saya rutinkan ikuti, benar-benar sangat membantu.
Sehingga, hal-hal yang menurut Saya cenderung membawa aura negatif dan hal-hal yang dapat  mengganggu stabilitas sistem keuangan Negara, seperti halnya panic buying (melakukan pembelanjaan sembako atau barang barang yang menunjang kesehatan dalam jumlah besar dan massive), panic selling atau panic redeeming atas produk investasi yang dimiliki, bank rush (menarik simpanan di bank secara besar-besaran), termasuk juga menebarkan berita-berita hoax yang belum teruji kebenarannya, sudah tidak ada waktu lagi untuk dipikirkan karena setiap harinya, Saya fokus untuk melakukan hal-hal yang dapat menjaga kewarasan berpikir, meningkatkan kecerdasan dan juga produktivitas selama masa pandemi Covid 19 ini.
Kira-kira apa saja hal yang Sobat Kompasianer lakukan untuk menjaga kewarasan berpikir selama pandemi Covid 19 atau hal-hal berbau entrepreneur apa yang Sobat temukan di lapangan selama era Covid ini, silahkan share di comment atau share link ceritanya ya?
