Mohon tunggu...
Annisa Nur Hidayati
Annisa Nur Hidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Sedang menempuh pendidikan di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Memiliki ketertarikan pada bidang opini, puisi, wisata, tradisi, kuliner, dan tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Melihat Sisi Menarik Ketupat Menjadi Hidangan Khas Idul Fitri

12 Mei 2021   15:28 Diperbarui: 12 Mei 2021   15:39 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sajian lebaran mulai menghiasi meja makan, ada berbagai jenis lauk pauk terhidang diatas meja makan. Tapi sepertinya ada yang kurang, beras kukus yang dililit dengan daun kelapa atau disebut sebagai ketupat.

Ketupat merupakan sajian unik yang selalu ada dalam tradisi lebaran di Indonesia, terdapat fakta-fakta menarik yang belum banyak diketahui tentang arti dari sebuah ketupat. Berikut fakta-faktanya

1. Pengakuan salah

Ketupat merupakan singkatan dalam frasa jawa "ngaku lepat" yang berarti mengakui segala kesalahan. Ada yang mengatakan sebagai "laku papat" atau empat tindakan. Laku papat terdapat pada tiap sisi pada ketupat yaitu lebaran, leburan, luberan dan laburan. Lebaran memiliki arti pintu ampunan yang terbuka terhadap kesalahan orang lain, luberan berarti memberikan sedekah pada orang yang membutuhkan, leburan berarti melebur dosa selama satu tahun yang telah dilalui dan laburan yaitu menyucikan diri, atau kembali fitri. Semua hal tersebut sangat berkaitan dengan sifat-sifat manusia.

2. Hadir sejak zaman Hindu Buddha

Sebelum penyebaran agama Islam di Nusantara, ketupat telah ada sebagai makanan masyarakat. Ini sebagai perwujudan rasa syukur rakyat pada keberhasilan panen. Warna kuning kehijauan pada ketupat melambangkan meminta perlindungan pada Tuhan. Selain itu, masyarakat juga percaya bahwa dengan memasang ketupat kosong di  depan pintu rumah dapat berguna sebagai tolak bala atau menjauhkan pengaruh negatif yang mencoba masuk.

3. Memiliki filosofi

Menurut Slamet Mulyono, dalam Kamus Pepak Basa Jawa menyebutkan, "Beras yang dimasukan ke dalam anyaman Ketupat melambangkan nafsu duniawi yang dijejalkan ke dalam wadah berbentuk Ketupat dan dianggap sebagai gambaran nafsu dunia yang dibungkus hati nurani," kata Slamet.

Bentuk Ketupat memiliki makna tersendiri menurut masyarakat Jawa. Diartikan sebagai kiblat 'papat limo pancer' atau empat penjuru mata angin yaitu Timur, Barat, Selatan dan Utara. Artinya, dimanapun kita berada, hendaknya tidak melupakan pancer atau arah kiblat saat melaksanakan ibadah salat.

Setelah mengetahui fakta menarik dari ketupat, berikut cara membuatnya  

Resep ketupat janur

Bahan

  • 12 buah selongsong ketupat ukuran sedang 500 gram
  •  Beras berkualitas baik
  •  Kapur sirih
  •  Garam

Cara membuat

  1. Cuci beras hingga bersih, rendam dalam air bersih selama 3 jam. Setelah direndam, angkat dan tiriskan. Pastikan beras benar-benar bersih agar ketupat bisa cepat basi.
  2. Campur beras dengan sedikit kapur sirih. Fungsinya agar ketupat lebih kesat dan tahan lama. Kemudian, tambahkan garam secukupnya agar rasa ketupat gurih.
  3. Siapkan selongsong janur ketupat, pilih yang anyamannya rapat dan teratur agar beras tidak tercecer saat direbus.
  4. Masukkan beras sampai 2/3 bagian selongsong janur. Kalau beras lebih dari 2/3, bisa jadi matang tak merata. Sementara jika kurang dari 2/3, ketupat bisa terlalu lembek.
  5. Rebus ketupat sampai terendam dalam air mendidih. Apabila tidak terendam air, ketupat yang dihasilkan akan tampak kotor oleh sisa-sisa air rebusan.
  6. Buka panci sesekali saat proses merebus ketupat. Tambahkan air jika sudah mau habis. Segera tambah dengan air mendidih jika ketupat sudah tidak terendam.
  7. Rebus ketupat selama lebih kurang 4-6 jam.
  8. Usai ketupat matang, angkat dan tiriskan. Gantung ketupat supaya terkena angin. Ketupat pun siap disajikan untuk pendamping makan opor ayam dan sambel goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun