Mohon tunggu...
annisa nurhasyyati
annisa nurhasyyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - hanya orang biasa

mahasiswa ingin ngepost di kompasiana buat kkn

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Warga Was-Was DBD? Tidak Perlu Takut, Mahasiswa UNDIP Beberkan Tips Mencegah DBD!

6 Agustus 2021   10:29 Diperbarui: 6 Agustus 2021   10:42 1718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (04/08/2021) Di tengah imbauan pemerintah untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19, masyarakat Kota Semarang juga diingatkan untuk mewaspadai wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Balajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut rentan berkembang pada masa puncak musim penghujan menuju musim pancaroba.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat selama Januari hingga Juni 2021, angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) mencapai 3.189 kasus dan Kota Semarang termasuk kedalam salah satu daerah dengan angka kasus DBD tertinggi se-Jawa Tengah dengan 123 kasus yang ditemukan. Perubahan cuaca yang begitu signifikan berpotensi adanya Demam Berdarah. Penyuluhan untuk selalu hidup bersih dan sehat demi mencegah Virus DBD ini diharapkan dapat memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua umur, sesuai dengan SDGs.

Kota Semarang telah membuat peraturan mengenai Demam Berdarah Dengue atau DBD dan cara pencegahan maupun pengendaliannya, diatur dalam :

  • Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue
  • Peraturan Walikota Kota Semarang Nomor 27B Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue

Pengawasan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) digalakkan untuk membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti. Dengan gerakan itu anggota keluarga diharap mampu mengetahui detil terkait tampungan air. Dengan begitu, dapat meminimalisasi gigitan nyamuk.

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Undip Annisa Nur Hasyyati dari jurusan Hukum melakukan edukasi mengenai pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran DBD melalui gerakan jumantik kepada ibu-ibu PKK RT 03/RW 2 Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan SDGs (Pembangunan Berkelanjutan) tujuan nomor 3 hidup sehat dan sejahtera, yang memiliki salah satu target pada tahun 2030, memerangi penyakit menular. Oleh sebab itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan kasus DBD.

Edukasi dilakukan dengan memberikan booklet dan poster yang berisi penjelasan terkait pencegahan DBD serta bagaimana cara pengobatan DBD. Dan juga dengan mendata jumantik setiap seminggu sekali guna mengecek apakah ada jentik baru atau tidak.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun