Mohon tunggu...
Annisa Nabila Rachmawati
Annisa Nabila Rachmawati Mohon Tunggu... Akuntan - Nabila

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Kata Ajaib yang Sering Terlupakan

17 Juli 2021   02:00 Diperbarui: 19 Juli 2021   01:50 7497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak sekali hal yang diajarkan perihal sopan santun, contoh simplenya adalah selalu meminta maaf jika kita telah berbuat kesalahan. Menggunakan kalimat yang baik ketika meminta pertolongan. Dan mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah memberikan bantuan.

Mari kita budayakan kata-kata yang baik sejak dini karena anak-anak perlu dibiasakan diri agar kelak dapat terus menggunakan bahasa yang baik dalam kehidupan bermasyarakat mulai dengan membiasakan 3 kata ajaib untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu “Maaf, Tolong, dan Terima Kasih”.

Seiring berkembangnya peradaban, kata “Maaf, Tolong dan Terima Kasih” seolah mulai dilupakan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak lagi beranggapan bahwa ketiga kalimat tersebut begitu sakral dalam berhubungan antar makhluk social. Kita harus bisa lebih pintar lagi perihal norma sopan santun dalam bermasyarakat. Ingatlah bahwa kata “Maaf, Tolong dan Terima Kasih” merupakan kata sakral yang memiliki makna begitu dalam. Namun seiring berjalannya waktu, ketiga kata ini mulai jarang digunakan dan tidak lagi dianggap penting. Sifat individualis semakin terbentuk dalam diri masyarakat modern, sehingga banyak pribadi tidak menghormati orang yang lebih tua dan berkata sopan kepada mereka. Hal ini tidak hanya terjadi pada kalangan usia dewasa saja, tetapi juga pada anak - anak.

Kenapa harus 3 kata ajaib ini ? Karena kalau diucapkan akan memberi manfaat dan energi positif buat yang mengucapkannya.

Maaf

Disaat kita berbuat salah sering kali mulut sangat berat berkata “Maaf”. Kalau berbuat salah, wajarnya harus minta maaf, jangan membela diri apalagi mencibir dengan kalimat, "Alah gini doang! Baperan banget sih!". sungguh terlalu kalo kata bang Haji Rhoma Irama. Semoga, kalian tidak berlaku demikian terlebih pada orang-orang terdekat. Mengucapkan kata maaf bukan berarti kita lemah, bukan berarti kita kalah pula dengan meminta maaf membuat diri kita lebih mulia, karena berani mengakui kesalahan yang kita perbuat. Dengan kata maaf kita jadi lebih mengerti bahwa selain perasaan kita sendiri, ada perasaan orang lain yang berhak dihargai. Jangan pernah menuntut lebih kepada orang lain untuk menghargai kita, jika kita belum mau belajar untuk menghargai orang lain.

Tolong

Mengucapkan kata tolong saat meminta bantuan cenderungnya kita sering lupa. Karena seolah-olah merasa telah akrab jadi kita seenaknya meminta bantuan tanpa mengucapkan kata tolong. Seperti “eh ambil pulpen itu dong!!”. Wah, mengerikan sekali jika kita berlaku demikian. Padahal, untuk mengucapkan kata “Tolong” tidak melulu hanya pada orang asing, orang paling dekat sekalipun seharusnya juga kita perlakukan demikian. Dengan cukup menambahkan kata tolong, maka semua terdengar lebih baik karena dengan kata tolong berarti kita menghargai dan menghormati orang yang hendak memberi kita bantuan dan meminta tolong adalah salah satu cara menjalin interaksi dengan orang lain.

Terimakasih

Bentuk penghargaan atas upaya seseorang itu tidak harus berbentuk mendali, piala, lencana emas, apalagi uang. Hal paling sederhana, murah, dan mudah yang dapat kita lakukan adalah mengucapkan terima kasih. Sekecil apa pun bantuan yang telah ia berikan, hal itu tentu sangat membantu kita di kala kesulitan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu mengucapkan terima kasih.

Jadi, sudahkah mengucapkan 3 kata ajaib dalam hari ini? "Maaf, tolong, dan terima kasih" Sederhana dan sangat mudah untuk dipraktikkan. Cobalah untuk membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Terimakasih semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun