Mohon tunggu...
Annisa Muzammil
Annisa Muzammil Mohon Tunggu... Jurnalis - Pecinta Olahraga dan Traveling

Reach Your Dream

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Laki-laki atau Perempuan?

3 Maret 2020   12:06 Diperbarui: 3 Maret 2020   12:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa sih makna dari menjadi laki laki atau perempuan dimata masyarakat? Bagaimana mereka mengupas tentang dimensi mendasar tentang Gender ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan si anak. Gender sendiri merupakan dimensi psikologis dan sosiokultural atau bisa disebut dengan letak suatu wilayah atau negara berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya (J.W.Santrock,2007)

Ada pun juga Gender( Diane E.Papalia) Identitas Diri, atau kesadaran akan jenis kelamin, laki laki atau perempuan dan semua terimplikasi pada suatu lingkungan sosial tempat individu berada, dan merupakan aspek penting dalam pembentukan konsep diri.

Apa yang menyebabkan adanya perbedaan gender? Mari kita kupas berapa hingga inti dari intinyabeberapa penjelasan memusatkan pada perbedaan pengalaman dan harapan sosial bahwa anak laki laki dan perempuan sama sejak lahir. Pengalamandan harapan itu berkaitan dengan tiga hal dari identitas gender. Yaitu peran gender, tipe gender, stereotipe.

Peran Gender  ,peran gender merupakan sebuah perilaku, keinginan, sikap, keterampilan, serta kepribadian ketika budaya mempertimbangkan kesesuaian untuk perbedaan antara laki laki dan perempuan. Semua itu memiliki peran gender. Menurut sejarah, dihampir semua budaya perempuan  dihrapkan untuk menyediakan kebutuhan rumah tangga dan anak, dari bahaya. Perempuan diharapkan untuk mematuhi dan merawat sedangkan lelaki menjadi aktif dan agresif dan juga berkompetensi. Sekarang, peran gender termasuk dari daerah Barat menjadi semajun beragam dan lebih fleksibel.

Tipe Gender sebuah pelaksanaan peran gender, dimulai dari anak usia dini, tetapi snagat beragam variasinya di tingkat mana mereka menjadi bertipe gender.

Stereotipe Gender , strereotipe gender merupakan generalisasi perasangka tentang perilaku laki laki atau perempuan, semua perempuan adalah pasif dan bergantung, sedangkan semua laki laki adalah aktif mandiri. Stereotipe gender ini meliputi budaya. Mereka muncul di beberappa tingkat pada anak usia 2-3 tahun, meningkatnya pada saat prasekolah dan mencapai puncaknya pada usia 5 tahun.

Anak laki laki yang di usia prasekolah yang memakai baju koboy jelas menunjukkan di perkembangan peran gendernya. Hal tersebut yang paling membedakanlaki laki dan perempuan adalah tingkat agresivnya di antara keduanya.

Bahkan Disney lama di kritik untuk gambaran cerita yang stereotipe mengenai perempuan dalam film mereka, telah membuat karakter karakter bahwa perempuan itu kuat. Mulan dan Tiana dari ( the princess and the frog ) keduanya menunjukkan karakter peran gender perempuan yang kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun