Mohon tunggu...
Annisa Hadiyana Nur Jannah
Annisa Hadiyana Nur Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang memasak

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sungai di Indonesia Masih Tercemar

23 Mei 2023   16:00 Diperbarui: 23 Mei 2023   15:57 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen pribadi

Sungai merupakan tempat dimana air mengalir dari hulu ke hilir. Keberadaan sungai sangat penting, hal ini dikarenakan air sungai merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Tidak hanya itu, sungai juga digunakan sebagai tempat mencari nafkah dan tempat menampung air hujan. Sungai menjadi tempat hidup bagi organisme akuatik, seperti tumbuhan air, plankton, perifiton, bentos, ikan, dan serangga air. Keberlangsungan hidup organisme tersebut dapat terganggu jika kualitas air sungai rendah atau tercemar. Tercemarnya air sungai dapat disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti limbah industri, perumahan, pertanian, dan rumah tangga.

 Indonesia memiliki banyak sungai yang tersebar di semua wilayah. Menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 Sebanyak 46% sungai di Indonesia dalam keadaan tercemar berat, 32% tercemar sedang berat, 14% tercemar sedang, dan 8% tercemar ringan. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar sungai yang ada di Indonesia dalam keadaan tercemar. Pencemaran tersebut membuat kualitas air sungai menurun, bahkan bisa membuat air sungai tidak dapat digunakan sama sekali. 

 Menurut saya, tercemarnya sungai di Indonesia kebanyakan disebabkan oleh sampah rumah tangga. Tidak jarang ketika saya melewati jalan di pinggiran sungai, saya melihat beberapa orang yang dengan mudahnya membuang sampah di sungai. Sampah-sampah yang dibuang seperti popok bekas, kulit buah, kantong plastik, sisa-sisa makanan, air bekas cuci piring ataupun pakaian dan limbah rumah tangga lainnya. Sampah-sampah tersebut pada akhirnya menumpuk dan menutupi permukaan air sungai. Pencemaran tersebut dapat berdampak pada lingkungan sekitar dan organisme yang ada di sungai.

 Pada lingkungan, pencemaran tersebut dapat mengakibatkan terjadinya banjir, hal ini dikarenakan sampah yang menumpuk membuat aliran sungai terhambat, sehingga membuat air sungai meluap. Selain itu, bakteri pathogen dapat berkembang di sungai yang tercemar, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit. 

Sampah-sampah yang menumpuk juga dapat menyebabkan bau tidak sedap di lingkungan sekitar sungai. Kualitas air sungai juga mempengaruhi keberlangsungan organisme di dalamnya. Sampah air limbah rumah tangga dapat menjadi salah satu penyebab kandungan BOD (Biological oxygen Demand) sungai tinggi. Tingginya BOD menandakan bahwa kandungan oksigen di sungai tersebut rendah. Rendahnya oksigen inilah yang dapat mempengaruhi kehidupan organisme akuatik di sungai. Organisme tersebut dapat mengalami kematian karena kekurangan oksigen. Jika banyak organisme seperti ikan yang mati, nantinya bangkai ikan tersebut dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.

 Upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga air sungai tetap bersih dan tidak tercemar yaitu dimulai dengan memiliki kesadaran menjaga lingkungan. Adanya kesadaran tersebut dapat mendorong kita untuk lebih menghargai dan menjaga sungai. Mendaur ulang sampah bekas juga merupakan upaya yang dapat dilakukan, misalnya mendaur ulang botol bekas dan sampah plastik menjadi barang yang lebih bernilai. Selain itu, gotong-royong membersihkan sungai secara berkala juga perlu dilakukan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun