Mohon tunggu...
Annisa HaagiSoraya
Annisa HaagiSoraya Mohon Tunggu... Freelancer - Icha

Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Tanaman Pangan

20 Juni 2020   13:21 Diperbarui: 20 Juni 2020   13:13 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

, studi kasus: Kec. Wuluhan, Jember

Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan julukan sebagai negara agraris karena sebagaian besar mata pencaharian penduduknya berasal dari sector pertanian yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah serta kondisi tanah dan musim yang cocok bagi sector pertanian, sehingga sector pertanian memberikan kontribusi yang postif untuk perekonomian negara. Tujuan dari pengembangan pertanian dapat dicapai secara sektoral yang mencakup hasil produksi, pendapatan, dan lapangan kerja. Selain itu, keberadaan sector pertanian juga berpengaruh terhadap pengembangan wilayah. Secara umum, pertanian merupakan proses produksi pertumbuhan tanaman dan industri primer yang didalamnya terdapat sumber daya tanah, air, mineral, serta modal dalam berbagai bentuk pengolahan mulai dari tenaga kerja untuk memproduksi dan memasarkan barang yang diproduksi. Menurut Bartik dalam Saragih (2015), pengembangan potensi ekonomi lokal dilakukan melalui peningkatan dalam kapasitas ekonomi lokal untuk menciptakan kesejahteraan bagi penduduk local. Hal tersebut akan terjadi apabila sumber daya local seperti tenaga kerja dan lahan dapat dimanfaatkan dengan produktif.

Objek dalam penulisan kali ini yaitu komoditas tanaman pangan yang ada di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Komoditas tanaman pangan memiliki peran yang strategis dalam dalam pemenuhan ketersediaan pangan untuk mensejahterakan petani dan penyediaan lapangan kerja. Tanaman pangan berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai yang ekonomis dan nilai tambahnya lebih tinggi daripada komoditas lain. Komoditas tanaman pangan terdiri dari jagung, kedelai, padi, kacang hujau, kacang tanah, palawija, ubi kayu, dan ubi jalar. Adanya komditas tanaman pangan dapat memberikan sumbangan pada wilayah, memberikan potensi yang unggul sehingga dapat menciptakan pengembangan kawasan pertanian wilayah. Komoditas tanaman pangan juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi, keberagaman jenis komoditas, dan ketersediaan lahan yang memadai.

Kecamatan Wuluhan memiliki penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani secara individu maupun berkelompok yang tergabung dalam organisasi Kelompok Tani. Tujuan dari adanya organisasi tersebut yaitu meningkatkan kesejahteraan para petani. Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember memiliki keunggulan pada subsector tanaman pangan. Pada teori basis dapat menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi wilayah dapat ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor sehingga dapat mendorong pertumbuhan di suatu wilayah. Kecamatan Wuluhan memiliki rata-rata terbesar dalam produksi subsector tanaman pangan, yaitu sebesar 115.916 kuintal lebih besar dibandingkan dengan kecamatan lain. Berikut merupakan hasil analisis untuk mengetahui komoditas unggulan pada subsector tanaman pangan di Kecamatan Wuluhan dengan mempertimbangkan fasilitas pendukung pertanian beserta persebaran wilayahnya, dan mengetahui strategi pengembangan pertanian di wilayah tersebut.

Untuk menentukan kebijakan pembangunan secara terarah sesuai dengan fungsinya, maka harus mengetahui mengenai sumber daya pada setiap wilayah. Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui bahwa strategi pengembangan memiliki tujuan untuk memajukan fasilitas pertanian agar dapat mendorong inovasi baru dalam tiap wilayah. Kecamatan Wuluhan merupakan wilayah yang didominasi lahan persawahan sehingga menjadi mata pencaharian terbesar di wilayah sekitar. Inovasi baru yang dimaksud dalam strategi pertanian yaitu dengan pengembangan sarana prasarana pendukung pertanian dalam lembaga keuangan atau Kredit Usaha Tani yang nantinya dapat digunakan untuk lembagaan perkreditandesa yang diperlukan sebagai sumber dana, modal investasi, dan digunakan untuk pengembangan kelembagaan petani yang aktif pada organisasi kelompok tani. Tersedianya SDM dapat membantu pengembangan pertanian dalam konteks pembangunan pertanian berkelanjutan. Adanya gotong royong dalam sistem irigasi merupakan syarat bagi pembangunan agribisnis pedesaan agar dapat mengoptimalkan pengairan pada lahan sawah yang tentu diselenggarakan oleh pemerintah.

Kecamatan Wuluhan memiliki penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai petani secara individu maupun berkelompok yang tergabung dalam organisasi Kelompok Tani dengan memiliki rata-rata terbesar dalam produksi subsector tanaman pangan, yaitu sebesar 115.916 kuintal lebih besar dibandingkan dengan kecamatan lain. 

Berdasarkan hasil analisis LQ terhadap komoditas subsector tanaman pangan yang sesuai  LQ>1 yaitu tanaman jagung dengan hasil sebesar 2,1483 dan ubi jalar sebesar 1.0090. Kemudian untuk fasilitas pendukung kawasan pertanian pada setiap desa di Kecamatan Wuluhan dapat disimpulkan bahwa yang memiliki jumlah fasilitas terbanyak pada hierarki III ada di desa Ampel, Duku Dempok, Glundengan, dan Kesilir. Sedangkan yang paling sedikit pada hierarki IV ada di Desa Tanungrejo, Lojejer, dan Tamansari. Pada hasil analisis SWOT tentang strategi pengembangan kawasan pertanian terletak pada kuadran I yang berarti strategi tersebut sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan yang besar dalam pengembangan kawasan pertanian. Adanya strategi tersebut nantinya dapat mengelompokkan kawasan pertanian sesuai dengan fasilitas yang dimiliki dengan menyesuaikan orde untuk mengetahui perencanaan wilayah agar dapat dikelompokkan sesuai dengan wilayah yang dapat menguntungkan untuk dikembangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun