Mohon tunggu...
Annisa Faradilla
Annisa Faradilla Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiwa

Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sulitnya Mengajar Tugas Bahasa Inggris bagi Orangtua di Masa Pandemi

12 Agustus 2020   22:54 Diperbarui: 12 Agustus 2020   23:02 2252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 sejumlah pemerintah daerah meliburkan sekolah. Dampak daripada itu, sekolah mengganti proses pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring), atau sering disebut online.

Tetapi, beberapa hari proses pembelajaran daring berjalan, banyak keluhan dari para wali murid yang bermuculan, karena menganggap hal itu menyulitkan mereka. "Guru mengirim tugas untuk murid pakai WhatsApp (WA), dikerjakan dikertas lalu difoto dikirimkan ke guru," keluh Icha, salah seorang wali murid.
Keadaan seperti itu bukan hanya terjadi pada anaknya dibangku Sekolah Dasar (SD), tetapi juga pada anak keduanya yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak (TK). Orang tua merasa terbebani dengan cara belajar seperti  itu, terlebih lagi jika tugas yang diberikan terlampau banyaknya.

Bagi sebagian para guru yang memahami IT, pembelajaran daring ini terasa lebih mudah. Tetapi faktor yang menghambatnya terjadi pada orang tua, kebanyakan dari mereka tidak paham caranya.

Lebih memprihatinkan dan menjadi tantangan yg lebih besar jika kebijakan pembelajaran ini dilaksanakan di tempat yang fasilitas pendukungnya seperti internet dan teknologi yang kurang memadai seperti di pelosok atau di desa-desa.

Lain daripada itu, masalah lain yang jadi perhatian adalah, "murid mengalami kendala dalam melakukan konsultasi dengan guru terutama untuk beberapa pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan membutuhkan pemahaman dan penjelasan yang mendalam, misalnya Bahasa inggris."

Bahasa inggris menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap cukup sulit bagi siswa, karena dalam pembelajaran Bahasa inggris adanya grammar yang sangat sulit untuk dikuasai, dan juga kurangnya penguasaan kosakata (vocabulary). Maka, tidak jarang ketika pembelajaran tatap muka di sekolah dengan penjelasan yang cukup panjang, para siswa masih merasa belum paham dengan materi pembelajaran Bahasa inggris tersebut. Terlebih lagi jika pembelajaran daring (online) dimana guru hanya memberikan tugas, tanpa penjelasan yang rinci.

Tidak semua orang tua memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Tetapi mereka dituntut untuk mengajarkan anaknya Bahasa inggris dengan keterbatasan ilmu yang seadanya. Itulah yang menjadi salah satu penyebab mengapa mengajar anak belajar Bahasa inggris di rumah menjadi sulit.

Meskipun di zaman yang sudah super canggih ini menyediakan berbagai jasa online gratis untuk menerjemahkan Bahasa inggris, tetapi para orang tua masih cukup sulit untuk menggunakan jasa online tersebut, karena kurangnya pemahaman terhadap teknologi.

Tidak jarang para orang tua berpikir untuk membawa anaknya ke tempat kursus Bahasa inggris, tetapi ditengah pandemi saat ini banyak tempat-tempat kursus yang meliburkan muridnya. Alternatif lainnya yaitu dengan memanggil guru private ke rumah untuk mengajarkan Bahasa inggris agar lebih intensif.

Tetapi yang menjadi kendala atau faktor penghambatnya yaitu latar belakang ekonomi keluarga yang berbeda-beda. Tidak semua ekonomi keluarga bisa dikatakan menengah ke atas, masih banyak yang ekonominya menengah ke bawah. Terutama di saat-saat pandemi sekarang ini yang banyak menurunkan mata pencaharian masyarakat secara drastis.

Untuk itu, bagi para guru agar lebih memperhatikan tugas yang di berikan kepada siswa sesuai dengan kemampuan para siswanya, dan juga memberikan penjelasan mengenai materi yang akan di berikan tugas nantinya agar siswa lebih mudah untuk menjawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun