Mohon tunggu...
Annisa Deyana
Annisa Deyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Seorang yang doyan mengreksplorasi segala hobi sebelum akhirnya kembali lagi ke literasi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jangan Diabaikan! Kenali 5 Tanda Red Flag Sebelum Terjebak Toxic Relationship

23 September 2021   15:10 Diperbarui: 23 September 2021   15:18 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu sudah lama memendam perasaan terhadap pasanganmu. Eh, ternyata doi juga suka dengan kamu dan mengajak kamu untuk menjalin hubungan istimewa bersama. Senang? Pastinya. Dunia pun serasa milik berdua. 

Tapi, kok, dia lama-lama sering bertingkah laku menyebalkan. Kamu mulai mempertanyakan hubunganmu dan sikap dia kepadamu.

"Ah, mungkin aku yang berlebihan. Biarin saja. Toh, kita juga saling sayang."

Eits, jangan abaikan firasatmu. Bisa jadi itu sinyal red flag.

Dalam banyak konteks, kibaran bendera merah seringkali merujuk kepada alasan untuk berhenti. Misal kartu merah pada pertandingan olahraga, lampu merah dalam rambu lalu lintas, atau pita merah yang memperingatkan kita untuk tidak melewati titik tertentu.

Menjalani sebuah hubungan jangka panjang dengan seseorang yang memiliki tanda-tanda red flag ini akan menguras kamu secara mental maupun fisik. 

Apa, sih, 5 tanda red flag dalam sebuah hubungan?

  • Kerap membanding-bandingkan kamu dengan orang lain

"Coba, deh, kamu kalem sedikit kayak mantan aku. Kan, jadi enak dilihat."

Sebenarnya membandingkan satu hal dengan yang lainnya bukanlah hal yang negatif. Namun apabila pasanganmu sering melontarkan kalimat-kalimat yang bertujuan untuk memuji orang lain dan merendahkan kamu, mungkin sudah waktunya untuk mempertanyakan hubunganmu. 

Kamu yang dibanding-bandingkan akan merasa tidak pernah cukup dan tidak layak untuk hal yang kamu terima Sehingga seringkali kamu akan merasa insecure atau tidak percaya diri.

  • Menunjukkan perilaku kekerasan

Seseorang yang melakukan kekerasan mental maupun fisik kepada kamu, orang-orang terdekat, orang asing, atau bahkan hewan, adalah tanda bahaya yang serius. Ini menandakan mereka tidak mempunyai cara yang sehat untuk menyalurkan emosi mereka dengan benar. 

Dalam beberapa kasus, hal ini juga bisa menjadi indikasi bahwa mereka kurang empati terhadap orang lain.

  • Cemburu dan rasa tidak percaya yang berlebihan

"Kamu sengaja matiin handphone kamu, ya? Kamu selingkuh?"

Rasa cemburu dan ingin memiliki adalah hal yang wajar dalam menjalin sebuah hubungan. Kedua perasaan ini seringkali dianggap sebagai bentuk kasih sayang seseorang. Namun, kalau pasanganmu mulai memperlihatkan gelagat berlebihan dalam mengatur dan membantah setiap ucapanmu, maka itu jadi sebuah pertanya kalau pasangan kamu posesif.

Orang yang posesif cenderung ingin mengurung kamu hanya untuk dirinya. Dia mudah merasa cemburu terhadap setiap gerak gerik yang kamu lakukan dengan lawan jenis atau bahkan dengan kerabat dekatmu sekalipun. Dia juga kerap mempertanyakan hubunganmu.

Sayangnya, hubungan seperti ini masih sering dinormalisasikan dengan kedok 'cinta'.

  • Memiliki sifat suka mengontrol

Seorang pasangan yang suka mengatur dengan cara apa pun kemungkinan besar memiliki masalah pribadi yang mendalam yang harus mereka selesaikan. 

Pikirkan kembali hubungan kamu jika pasangan kamu mencoba untuk mengontrol siapa teman-teman kamu, dengan siapa kamu berbicara, ke mana kamu pergi, bagaimana kamu menghabiskan uang kamu, apa yang kamu lakukan online, seperti apa tubuh kamu, apa yang kamu makan, atau bahkan baju apa yang kamu kenakan.

  • Pasangan kamu tidak bisa diajak berkomunikasi

Seseorang yang sukar berkomunikasi sering merasa sulit untuk berbicara tentang masalah yang sedang dialami atau mengungkapkan perasaan mereka. Seringkali, ketika muncul waktunya untuk bersikap terbuka dan jujur, mereka malah menjauhkan diri secara emosional dan menggantung pasangannya untuk menghadapi situasi sendiri. 

Apa pun yang "dikomunikasikan" kerap diungkapkan melalui perubahan emosi dan terkadang menolak untuk berbicara atau sering disebut 'silent treatment'.

Apakah pasanganmu memiliki tanda-tanda red flag di atas? Jika iya, baiknya kamu ajak bicara pasanganmu mengenai hal-hal yang membuat kamu tidak nyaman. Apabila dia tidak menunjukkan adanya perubahan atau keinginan untuk memperbaiki hubungan, lebih baik kamu berpikir ulang sebelum kamu terjebak lebih dalam pada hubungan yang toksik, deh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun