Mohon tunggu...
Annisa Cantya
Annisa Cantya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selamat Membaca, semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Emosi dan Pengendalianya Melalui Amalan Dzikir

21 Juni 2021   15:28 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:39 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Emosi dan Amalan Zikir

Perilaku Emosional 

Emosi adalah suatu reaksi tubuh saat menghadapi situasi-situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terhubung erat dengan adanya aktivitas kognitif (berfikir) manusia sebagai hasil persepsi akan situasi yang terjadi.

Menurut Daniel Goleman (2002) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Salah satu definisi akurat tentang pengertian emosi diungkapkan oleh Prezz (1999) seorang EQ organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University, Afrika Selatan, secara tegas mengatakan emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik.

Berbicara tentang adanya sebuah emosi, seperti kemarahan, ketakutan, kesenangan, menyiratkan bahwa itu adalah keseluruhan yang koheren. Disaat terjadinya suatu emosi, situasi emosional membangkitkan dua cabang sistem saraf yaitu sistem saraf otonom-simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Walter Cannon (1945) mengemukakan bahwa sistem saraf simpatik merangsang organ-organ penting untuk kegiatan seperti, "melawan atau melarikan diri". Sedangkan sistem saraf parasimpatik bekerja dalam kegiatan pencernaan dan proses-proses lain yang menghemat energi dan mempersiapkan peristiwa-peristiwa selanjutnya.

Macam-macam Emosi

Emosi sendiri dibedakan menjadi dua yaitu emosi positifdan emosi negatif.

  • Emosi positif misalnya seperti, perasaan bahagia, senang, ceria, rasa syukur, damai, cinta, dll. Emosi positif mengekspresikan suatu emosi perasaan yang menuntungkan.
  • Emosi negatif misalnya seperti, sedih, kecewa, marah, benci, menangis, takut, cemas, dll. Emosi negative mengekspresikan suatu emosi perasaan yang merugikan

Dalam sebuah buku psikologi yang ditulis Atkinson (1983) yang membahas mengenai masalah emosi, dijelaskan bahwa ada 2 jenis emosi, yaitu:

  • Emosi yang menyenangkan
  • Emosi yang tidak menyenangkan

Bentuk-bentuk Emosi

Emosi adalah suatu perasaan yang dapat berkembang. Seperti emosi dasar yang terdapat pada anak kecil yang kemudian hari akan berkembang. Watson (Sobur, 2003:428) menyatakan manusia pada dasarnya mempunyai tiga emosi dasar, yaitu:

  • Fear, yang kemudian akan berubah menjadi anxiety (cemas)
  • Rage, yang akan berkembang antara lain menjadi anger (marah)
  • Love, yang akan berkembang menjadi sympathy

Menurut Daniel Goleman (2009), bentuk bentuk emosi adalah sebagai berikut:

  • Amarah, yaitu: beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, tersinggung, bermusuhan, hingga tindakan kekerasan dan kebencian patologis.
  • Kesedihan, yaitu: pedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesedihan, ditolak, dan depresi berat.
  • Rasa takut, yaitu: takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak senang, ngeri, takut sekali, fobia dan panik.
  • Kenikmatan, yaitu: bahagia, gembira, puas, terhibur, bangga, takjub, terpesona, senang sekali dan manis.
  • Cinta, yaitu: persahabatan, penerimaan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat.
  • Terkejut, yaitu: terpana dan takjub.
  • Jengkel, yaitu: hina, jijik, muak, benci.
  • Malu, yaitu rasa bersalah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun