Mohon tunggu...
Annisaa Permatasari
Annisaa Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Don't compare yourself with others It's okay to run slower

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Peran Orangtua dalam Mendampingi Anak Belajar dari Rumah

5 Maret 2021   20:11 Diperbarui: 11 Maret 2021   00:28 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan oleh kehadiran sebuah virus yang disebut dengan virus Covid-19. Tercatat hingga saat ini sudah lebih dari satu tahun hidup berdampingan bersama virus tersebut, dengan jumlah kasus terinfeksi dari seluruh negara mencapai 116 juta dan total kesembuhan 65,4 juta. Adanya virus Covid-19 ini mengharuskan semuanya merubah kebiasaan lama dan mulai beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan antara lain seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 yang penyebarannya itu terbilang sangat cepat.

Segala aspek kehidupan termasuk salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan harus disesuaikan agar tetap berjalan semestinya, oleh karena disebabkan keadaan maka, untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan lebih jelas lagi, kegiatan pendidikan sekarang ini menghentikan kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah seperti biasanya dan merubah kebijakannya menjadi kegiatan belajar mengajar daring (dalam jaringan) atau disebut Aktivitas Belajar Dari Rumah (BDR) yang telah resmi ditetapkan Mendikbud melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Kurang lebih sudah satu tahun kegiatan belajar mengajar dalam jaringan ini dilakukan. Tentunya terdapat berbagai permasalahan terkait pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara BDR ini.

Berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar secara daring, hal ini jelas sangat berbeda dengan sistem pembelajaran yang sebelumnya. Kini, semua kegiatan dilakukan di rumah khususnya bagi siswa dan guru dengan kriteria tertentu dan juga pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan dengan melalui sosial media ataupun platform. Evaluasi dari kegiatan pembelajaran yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun ini secara umum dari segi pemahaman dan penguasaan materi dapat dikatakan bahwa tidak banyak siswa ataupun siswi yang mengerti dan paham terkait materi pembelajaran dalam jairngan yang telah disampaikan. Kemudian, permasalahan lain menurunnya semangat siswa dalam belajar, hal ini memang tidak dapat dipungkiri lagi banyak siswa yang acuh tak acuh dengan sistem pembelajaran BDR ini, itu bisa disebabkan karena bosan dengan suasana belajar, lingkungan yg kurang mendukung, kurang kesadaran dari pribadi tentang urgensi belajar ataupun disebabkan karena hal lain. Selain permasalahan internal dari siswa terkait BDR, tak jarang dijumpai juga terdapat permasalahan mengenai fasilitas belajar dari rumah yang tidak sama pada setiap siswanya. Keterbatasan ekonomi menjadikan siswa belajar dalam kondisi seadanyaa, bantuan dari Pemerintah berupa kuota gratis belum rata tersebar tepat sasaran.

Permasalahan-permasalahan dari kegiatan pembelajaran BDR yang telah disebutkan sebelumnya, nampaknya dapat diminimalisir salah satunya oleh peran orang tua, campur tangan orang tua dalam membimbing anaknya di rumah ketika belajar menjadi poin utama untuk mengatur dan mengarahkan anak belajar seperti sekolah pada umumnya. Karena kondisi yang seperti ini, maka peran guru dirasa kurang bisa optimal karena tidak bisa mengajari dan mengawasi siswa secara langsung, maka dari itu alasan mengapa peran orang tua sangat penting. Bukan dalam artian orang tua harus otoriter dalam membimbing atau mengarahkan anaknya sesuai kemauan orang tua tanpa melihat potensi anak, tetapi lebih kepada banyak berbagai macam pendekatan yang bisa dijadikan acuan dalam mendampingi anak sehingga anak merasa nyaman dan terasah potensinya. Kerap kali disini, orang tua tidak paham betul mengenai karakter atau sifat anak sehingga itu bisa menyulitkan orang tua sendiri dalam membimbing anak belajar. Karakter dari anak sekarang dengan yang dahulu sangat berbeda, jadi diharapkan orang tua bisa merangkul anaknya dan bisa memposisikan diri sehingga anak paham dan saling diuntungkan nantinya.

Terkait dengan hal tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia turut andil dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dalam bidang Pendidikan dan Ekonomi dengan mengadakan program KKN Tematik. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa UPI ini memiliki banyak kegiatan yang terbagi dalam dua bidang yang pertama bidang pendidikan dan yang kedua dalam bidang masyarakat, semua kegiatan menyasar pada seluruh masyarakat dengan tujuan agar lebih aware dan lebih paham terkait hal-hal yang menjadi penting diperhatikan pada masa pandemi seperti sekarang ini. Salah satu dari banyak kegiatan KKN dalam bidang pendidikan khususnya ialah melaksanakan pendampingan pada orang tua dalam perannya membimbing anak melalui pembelajaran daring. Kegiatan pendampingan yang dilakukan pada orang tua lebih kepada memberikan motivasi dan cara-cara mendampingi anak agar pada saat mendampingin orang tua menjadi paham ilmunya sehingga diharapkan dalam perannya sebagai orang tua dalam membimbing anaknya belajar bisa terarahkan dengan baik.

Beberapa contoh pendampingan yang dilakukan mahasiswa kepada orang tua ialah memberikan pengarahan mengenai gaya belajar anak yang nantinya diharapkan akan paham dan dapat menyesuaikan bagaimana gaya belajar dari masing-masing anaknya sehingga dalam penerimaan pelajaran dapat mudah diserap. Kemudian contoh yang selanjutnya ialah pemberian tips atau cara memotivasi anak agar anak menjadi semngat belajar dan berprestasi. Pemberian pendampingan pada orang tua didasarkan pada permasalahan umum yang terjadi seperti contoh yang disebutkan sebelumnya bahwa anak anak saat ini belajarnya menjadi tidak semangat dan susah menyerap informasi, oleh karena itu berdasarkan permasalahan di atas maka dibuatlah edukasi cara mengatasi hal tersebut, diharapkan dengan adanya kegiatan ini para orang tua menjadi terbuka pikirannya dan semangat dalam membimbing putra putrinya belajar pada masa pandemi ini.

Akhir kata, peran orang tua sebagai pembimbing anak sekarang ini benar-benar penting sekali, tanggung jawab sebagai orang tua bukan hanya mencukupi secara materi saja tetapi harus diimbangi secara emosionalnya juga. Dukungan penuh dari orang orang terdekat dan tersayang akan sangat membantu anak dalam tumbuh kembangnya. Jangan sampai anak merasa tidak betah dan melakukan pelarian pada hal yang tidak baik. Jadikanlah momentum pendampingan belajar dalam jaringan bagi orang tua sebagai cara pendekatan pada anak dan mengajari anak dengan hal hal yang baik, juga dengan hal-hal yang mungkin tidak bisa diberikan apabila keadaan tidak seperti sekarang ini. Dibutuhkan kerjasama dari masing-masing pihak agar pembelajran BDR ini dapat terlaksana secara optimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun