Mohon tunggu...
Annisa Ramadhani
Annisa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Opini pribadi

Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Sunda Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN UPI 2021: Pentingnya Lingkungan Nyaman untuk Pelaksanaan Sekolah Daring

27 Juli 2021   13:29 Diperbarui: 27 Juli 2021   14:08 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak awal tahun 2020, dunia dihadapkan dengan pandemi yang disebabkan oleh virus Corona. Hampir seluruh aspek kehidupan terkena dampak dari pandemi ini, salahsatunya adalah pendidikan. 

Segala bentuk kegiatan di sekolah terpaksa dilaksanakan secara daring untuk menghindari risiko penyebaran virus Corona. Kegiatan pembelajaran dilakukan di tempat tinggal masing-masing siswa dengan mengandalkan gadget sebagai media penunjang.

Banyak metode yang selama ini digunakan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran daring, di antaranya adalah penyampaian materi pembelajaran menggunakan e-book dan video pembelajaran, pertemuan daring antara siswa dan guru melalui platfom video conference, pengumpulan tugas melalui beberapa platform pengumpul tugas, aplikasi chatting sebagai sarana komunikasi siswa dan guru, dan masih banyak lagi. 

Metode-metode tersebut sangat kreatif dalam menyiasati sistem pembelajaran daring. Tapi apakah siswa baik-baik saja tanpa kegiatan sosial secara langsung? Lalu apakah lingkungan siswa dapat  menunjang kegiatan pembelajaran daring dengan baik?

Sekolah, selain berfungsi sebagai tempat untuk mencari ilmu, juga mempunyai fungsi lain yang tak kalah penting yaitu sarana bagi siswa dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Bercengkrama dengan teman, melakukan kegiatan fisik bersama, tertawa, dan kegiatan sosial lainnya yang dilakukan di sekolah, sangat penting untuk perkembangan berpikir dan sikap siswa.

Ketika dihadapkan dengan kondisi pandemi, meskipun interaksi sosial dapat dilakukan secara daring, tentu hasilnya akan berbeda dengan interaksi sosial secara langsung.

Selain kebutuhan siswa akan interaksi sosial bersama teman-temannya, masalah lain yang tak kalah penting adalah keadaan lingkungan tempat tinggal siswa yang dipakai untuk kegiatan pembelajaran daring. Pembatasan sosial memaksa siswa lebih banyak berkomunikasi dengan orang-orang terdekat yaitu keluarga. 

Peran keluarga sangat penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran daring. Sayangnya tidak semua keluarga menjalin komunikasi dengan baik, terlebih di saat pandemi. Banyak orang tua mengalami ketidakstabilan emosi yang disebabkan oleh berbagai tekanan hidup terutama ekonomi yang sangat terdampak dari pandemi ini.

Universitas Pendidikan Indonesia sedang melaksanakan program KKN bagi mahasiswa. Salahsatu program KKN tahun 2021 ini adalah Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan yang dilakukan secara daring di domisili mahasiswa masing-masing. 

Annisa Ramadhani, salahsatu mahasiswa UPI sedang melaksanakan KKN di dua sekolah yaitu SDN Sukarasa dan SMK Karya Budi yang berlokasi di Kec. Cileunyi Kab. Bandung. Dari dua sekolah tersebut, Annisa mendapatkan informasi mengenai hambatan proses pembelajaran daring dari para guru.

Permasalahan yang dialami Siswa ketika pembelajaran daring

Sejak diberlakukannya sekolah daring, banyak siswa mengalami kejenuhan belajar. Hal ini juga diperumit dengan kondisi tempat tinggal siswa serta orang-orang terdekat yang kurang mendukung proses kegiatan sekolah daring.

"Banyak siswa tidak mau mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh guru karena merasa sudah bosan belajar di rumah saja, jadi seringkali orang tuanya yang mengerjakan tugas tersebut." Menurut penuturan Bapak Asep selaku wakil kepala sekolah SDN Sukarasa (Sabtu, 3 Juli 2021).

Sedangkan menurut Bu Cica, selaku wakil kepala sekolah SMK Karya Budi di bidang kesiswaan, mengatakan bahwa "Beberapa siswa mengalami penurunan nilai dan prestasi semenjak berlangsungnya sekolah daring, alasannya adalah karena lingkungan rumah dan keluarga yang kurang mendukung serta fasilitas kurang memadai." (Senin, 5 Juli 2021).

Pentingnya dukungan dari lingkungan untuk keberlangsungan sekolah daring

Proses pembelajaran daring membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat, yaitu siswa, guru, dan orang tua siswa. Siswa harus memahami kewajibannya untuk sekolah meskipun prosesnya dilaksanakan secara daring, guru harus memberikan materi pembelajaran dengan cara yang sesuai keadaan saat ini, serta orang tua dan lingkungan siswa yang juga harus mendukung keberlangsungan sekolah daring putra-putrinya.

Menjalin komunikasi yang baik sangat penting untuk mengoptimalkan proses pembelajaran daring. Hubungan antara siswa dengan orang tua serta lingkungannya harus sangat diperhatikan. Saling menunjukkan kepedulian serta kasih sayang kepada setiap anggota keluarga dapat membantu meringankan beban yang sedang dialami. Menceritakan keseharian, berbagi tugas dalam melakukan pekerjaan rumah, serta mendukung setiap hal positif yang dilakukan anggota keluarga akan memberikan dampak yang positif.

Meskipun ada orang tua yang sedang mengalami stress akibat tekanan ekonomi, tapi apabila mendapat dukungan dari anggota keluarga, maka pasti dapat melewati masalah tersebut. Begitu pula dengan siswa yang mengalami kejenuhan, apabila mendapat dukungan positif dan kenyamanan dari keluarga, maka proses pembelajaran daring akan lebih optimal.

Siapa yang menginginkan keadaan pandemi seperti saat ini? Kita semua terpaksa menjalaninya. Ayo bersama-sama optimalkan proses pembelajaran daring demi mengurangi risiko penyebaran virus Corona. Nyamankanlah lingkungan untuk mengurangi permasalahan di masa pandemi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun