Mohon tunggu...
Annisa Nur Ratri Oktavianti
Annisa Nur Ratri Oktavianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unissula

Action speaks louder than words

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Pengamalan Nilai-nilai Pancasila

23 Juni 2021   13:26 Diperbarui: 23 Juni 2021   13:32 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dr. Ira Alia Maerani; Annisa Nur Ratri Oktavianti

Dosen FH Unissula; Mahasiswa Sastra Inggris, FBIK Unissula 

Pernahkah anda mendengar tentang kewajiban warga negara?. Kewajiban warga negara adalah segala hal yang harus dilakukan (wajib) oleh masyarakat kepada negara untuk memperoleh haknya. Kewajiban warga negara sudah tidak lagi asing karena dalam kehidupan, kita selalu melaksanakan kewajiban warga negara. Kewajiban ini sifatnya pasti. Mengapa? Karena hasil dari kewajiban ini akan kembali lagi ke kita. Kewajiban warga negara terbagi tiga bagi yaitu kewajiban mematuhi hukum yang berlaku, kewajiban bela negara dan kewajiban pajak. Saya akan highlight kewajiban yang pertama. 

Seperti yang kita tau Pancasila adalah sumber dari segala hukum. Pancasila merupakan idiologi bangsa Indonesia yang harus dijunjung tinggi keberadaannya. Selain merupakan idiologi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila juga merupakan falsafah dan jati diri bangsa Indonesia. Tanpa Pancasila tidak akan tercipta UU, UUD, dan masih banyak lagi. Maka dari itu kita harus mematuhi dan mengamalkan nilai -- nilai dari Pancasila dalam kehidupan sehari -- hari.

Mahasiswa sudah banyak ikut serta gerakan -- gerakan nasionalisme yang iconic. Contohnya peristiwa Malari, Tragedi Trisaksti, dan sebagainya. Di masa sekarang ini, mahasiswa juga masih dapat mengharumkan nama bangsa dengan mengamalkan nilai -- nilai Pancasila. Bunyi Pancasila yang pertama yaitu "Ketuhanan yang Maha Esa". Sila ini apabila kita teliti memang memiliki banyak makna. Tetapi saya akan membahas satu saja yaitu adalah sila pertama ini memiliki makna saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 

Dalam QS. Al-Baqarah/2: 256 ditegaskan bahwa tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Kita sebagai mahasiswa harus memiliki toleransi terhadap agama lain karena Indonesia dipenuhi dengan berbagai macam agama, suku, ras, dan bahasa. Selanjutnya ada sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Dalam sila ini rakyat lah yang menjadi unsur vitalnya. Sila ini memiliki makna bahwa rakyat lah yang harus menciptakan keadilan dalm hidup bersama sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Karena mahasiswa adalah bagian dari rakyat, maka mahasiswa harus bisa menciptakan kondisi dimana antar mahasiswa dapat menggapai keadilan. Contohnya apabila mendapat tugas kelompok, kita harus adil dalam membagi -- bagi tugas kepada seluruh anggotanya. Perintah berperilaku adil terdapat dalam QS. An-Nahl ayat 90 "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran". 

Lalu pada sila ketiga ada "Persatuan Indonesia". Makna dari sila ini yaitu bersatunya bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Dapat kita simpulkan peran yang dapat mahasiswa lakukan yaitu mahasiswa harus bisa bekerja sama dengan mahasiswa lain agar dapat mempererat ikatan antar mahasiswa sekaligus mempersatukan mahasiswa di seluruh Indonesia. Sudah ditegaskan di Q.S. Al -- Maidah ayat 2 bahwa Allah SWT menyuruh umatnya untuk bekerja sama. Arti ayat tersebut adalah sebagai berikut "... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.". 

Berikutnya ada sila keempat yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Sila tersebut memiliki makna mementingkan kepentingan negara dan masyarakat. Kita sebagai mahasiswa harus mengesampingkan kepentingan pribadi dan memprioritaskan kepentingan bersama dalam bermusyawarah.  "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya" Q.S. Ali Imran ayat 159. 

Dan yang terakhir ada sila kelima yang berbunyi "Keadilan bangsa bagi seluruh bangsa Indonesia". Sila ini mengandung makna bahwa kita diwajibkan menciptakan keadilan di negeri ini. Sama seperti sila kedua mahasiswa diharapkan dapat menciptakan keadilan di lingkungan kampus.

Bapak proklamator Indonesia pernah berkata "Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku goncangkan dunia". Pepatah tersebut memiliki arti bahwa letak kejayaan suatu bangsa adalah berada pada generasi muda bangsa tersebut. Hal tersebut tidak akan terwujud apabila peran pemuda sebagai "kunci emas" peradaban tidak memberikan kontribusi terhadap negaranya. Untuk dapat menjadi pemimpin bangsa, generasi muda milenial harus bersikap kritis terhadap perubahan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun