Mohon tunggu...
ANNISA RIDHA N
ANNISA RIDHA N Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Apakah Penting Mempelajari Sosial Emosional pada Anak Usia Dini?

5 Oktober 2022   23:25 Diperbarui: 6 Oktober 2022   08:26 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Hallo guys! Udah tahu belum apa itu sosial emosional pada anak usia dini dan apakah penting untuk kita mempelajari sosial emosional anak usia dini? Yuk, simak penjelasan dibawah ini ya.

Sosial emosional anak usia dini adalah sebuah proses belajar pada diri anak usia dini tentang berinteraksi dengan orang lain yang sesuai dengan aturan sosial serta anak akan lebih mampu mengendalikan perasaannya. perkembangan emosi adalah proses yang berjalan secara perlahan dan anak dapat mengontrol dirinya ketika menemukan self comforting behavior atau merasa nyaman(Mulyani, 2017). 

Dapat dikatakan bahwa anak belajar emosinya secara bertahap. Anak sudah mampu untuk bereaksi secara emosioal sejak dia masih bayi. 

Dengan meningkatnya usia anak, maka reaksi emosionalnya akan lebih dapat dibedakan seiring dengan berjalannya waktu. Dikarenakan mereka harus mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang berlebihan. 

Adapun ciri-ciri emosi anak dilihat dari intensitasnya yang tinggi, sering kali ditampilkan, bersifat sementara, cenderung mencerminkan, individualitas, bervariasi seiring meningkatnua usia, dan dapat diketahui dengan melalui gejala perilaku. Secara umum ada beberapa pola emosi yang terdapat pada diri anak usia dini, yaitu:

•Rasa takut.

Biasanya rasa takut anak usia dini berada pada bahaya yang bersifat fantastic, adikodrati, serta samar-samar. Pada umumnya anak usia dini takut pada gelap dan juga makhluk imajinatif yang diasosiasikan dengan gelap, pada kematian ataupun luka, pada kilat, dan juga pada karakter yang menurut mereka menyeramkan dalam dogeng ataupun film.

•Rasa marah.

Secara umum reaksi kemarahan anak usia dini ada dua jenis yaitu reaksi impusif dan reaksi yang ditekan. Reaksi implusif bersifat menghukum keluar atau extra punitive dengan kata lain reaksi tersebut diarahkan kepada orang lain. Seperti contoh memukul, menggigit, meludahi, meninju. Sebagian kecil lainnya anak usia dini bersifat ke dalam atau intra punitive atau dengan kata lain anak-anak mengarahkan reaksi pada dirinya sendiri.

•Rasa cemburu.

Rasa cemburu ini merupakan reaksi normal ancaman kehilangan kasih saying. Biasanya cemburu disebabkan oleh kemarahan yang kemudian menimbulkan sikap jengkel yang ditunjukkan kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun