Mohon tunggu...
Annisa Sofiah
Annisa Sofiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UINSU Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan studi islam

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti mendapat 💪💪 Jangan lupa Do'a, Usaha, Ikhlas dan Tawakkal (Duit)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Pola Makan dan Minum Pada Masa Pandemi Covid-19 Sesuai Petunjuk Nabi SAW

14 Agustus 2020   21:47 Diperbarui: 14 Agustus 2020   21:52 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang ini perlu bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh dengan menjaga pola makan dan minum. Rasulullah SAW memberi petunjuk kepada kita mengenai makanan dan minuman yang meliputi pencegahan "over dosis" menghindari makan berlebihan, dan aturan-aturan lain yang harus diperhatikan berkenaan dengan makanan dan minuman. 

Dalam Musnad Ahmad dan kitab-kitab lain diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

" Tak ada wabah yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang manusia selain perutnya. Dia sebenarnya hanya membutuhkan beberapa suap untuk menopang hidupnya. Karena itu, perut perlu dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara. (HR. Tirmizi, Ibnu Majah, Hakim dan Ibnu Hibban). 

Hadis di atas dapat di simpulkan sebagai anjuran bagi kita yang mengalami penyakit tetap menjaga makan dan minum atau tetap makan walau dalam keadaan sakit karena perut harus tetap di isi sebab sesuap nasi saja yang masuk ke perut kita itu dapat menjadi obat bagi kita. Tetapi jangan lupa dalam menjaga pola makan dan minum jangan sampai berlebihan. 

Makanan dapat menyerang, merugikan, dan merubah fungsi normal tubuh kita jika jumlahnya berlebihan. Sebagian besar penyakit yang kita alami terjadi karena konsumsi makanan yang berlebihan atau melebihi kebutuhan tubuh kita. Penyakit juga timbul akibat mengkonsumsi makanan yang sulit  dicerna dan kompleks. Jika kita memenuhi perut kita dengan beragam makanan dan perut kita terbiasa dengan itu, maka timbul beragam penyakit, yang sebagian diantaranya membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkannya. Jika kita mengkonsumsi makanan secukupnya dan sesuai dengam kebutuhan tubuh, tubuh kita akan memperoleh manfaat maksimum dibanding jika kita mengkonsumsi makanan yang berlebihan. 

Ada tiga tingkatan dalam hal mengkonsumsi makanan: pertama, sekedar memenuhi kebutuhan, kedua, sekedar mencukupi (memadai), dan ketiga, berlebihan. Rasulullah SAW menganjurkan kita agar mengkonsumsi beberapa suap sekedar menopang hidup kita sehingga stamina kita tidak melorot. Jika kita mengkonsumsi melebihi batas ini, kita harus menyiapkan sepertiga tubuh kita untuk makanan, seperti untuk air dan sepertiga lagi untuk udara. Ini adalah cara terbaik,baik untuk tubuh maupun hati. Jika perut kita penuh dengan makanan, maka tidak ada cukup ruang untuk minuman. Jika kita mengkonsumsi minuman sampai memenuhi perut kita, maka pernapasan kita akan menjadi sulit hingga menimbulkan kemalasan dan keletihan. Kita akan merasa berat seakan-akan membawa beban pada perut kita. Akibatnya, hati akan menjadi malas dan tubuh cenderung akan mencari kepuasan lain diluar makan dan minum. 

Memenuhi perut dengan makanan yang berlebihan dapat merugikan tubuh dan hati, jika dilakukan terus menerus. Makan hingga kenyang dapat memperlemah kekuatan tubuh kita. Tubuh akan menjadi kuat jika memperoleh nutrisi yang dibutuhkan, bukan dari banyaknya makanan yang dimakan. 

Jadi pada masa pendami ini baiknya kita menjaga pola makan dan minum jangan terlalu berlebihan sebab makan dan minum terlalu berlebihan dapat melemahkan tubuh kita jika tubuh kita lemah penyakit akan mudah menempel baik penyakit apapun itu untuk menghindari wabah jagalah pola makan dan minum sesuai petunjuk Rasulullah SAW. Selain itu, jangan lupa jaga kebersihan lingkungan, selalu mencuci tangan, berdiam diri di rumah serta sabar dan tawakkal kepada Allah. Insya Allah kita akan terhindar dari wabah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun