Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Monumen Kapal Selam Surabaya, Jejak Kejayaan Maritim Indonesia

2 Mei 2021   04:22 Diperbarui: 3 Mei 2021   13:00 4242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan isi perut KRI PASOPATI 410. Foto: Dokumentasi Pribadi

Ada sebuah rumah berwarna biru yang memfasilitasi pemutaran video rama pada waktu-waktu tertentu.  Di belakang rumah ini ada ruangan khusus beserta teras dengan panggung kecil.  Lalu ada musholla di bagian paling belakang.  Persis di depan rumah biru atau di bawah buritan KRI Pasopati 410, tersedia 2 buah kolam renang dengan 2 ukuran kedalaman.

Lalu persis di pinggir sungai, berjejer tempat duduk-duduk buat bersantai-santai menikmati berbagai kegiatan/lomba air di Sungai Kalimas (pada event-event tertentu). Ada juga beberapa lampu hias, sebagian besar bergambar binatang-binatang laut, menyilang diantara 2 ujung sungai.  Kalau malam sepertinya bakal indah banget ini.  Cocok tuh buat kongkow kongkow malam mingguan.

Di sisi jalan masuk tadi, ada loh sederetan warung yang menyediakan makanan, minuman, dan kerajinan tangan/souvenir.  Dari warung-warung ini kita dapat melihat KRI Pasopati dengan sudut pandangan mata yang berbeda.  Lebih asik lagi kalau sambil ngobrol-ngobrol dan menikmati minuman seperti yang saya dan Zulfa lakukan.

Semua warung ini dicat dengan warna senada dengan rumah yang ada di belakang.  Jadi kita bisa merasakan dominasi warna biru, warna laut, di sebuah tempat jalan-jalan yang menghadirkan salah satu kejayaan maritim di Indonesia.

Kapal selam sepanjang 76.6m dan lebar badan 6.30m yang mampu menampung 63 personil ini, meninggalkan cerita berbeda bagi saya yang belum pernah sama sekali berkunjung bahkan masuk ke "perut" kapal yang bergerak di bagian terbawah laut ini.  Saya sempat membayangkan "sesak" nya saat berada di beberapa bagian kapal yang padat dengan mesin dan peralatan.  Bahkan tak berani memimpikan bertugas di kapal ini selama periode yang lama tanpa melihat dunia luar sama sekali.

Jendela kecil untuk mengintip pemandangan bawah laut juga gak ada loh. Jadi jika suatu saat diberikan kesempatan bertemu dengan para crew yang pernah bertugas di KRI Pasopati 410, saya pengen banget ngobrol banyak. Mendengarkan berbab-bab cerita yang tentunya tidak bisa kita dengarkan dari orang kebanyakan.

Ada satu isu menarik yang sempat saya baca di laman on-line Monkasel.  Pada satu artikel/informasi, saya mencatat bahwa ketika kapal telah siap untuk "diantarkan" ke Indonesia, pemerintah pada saat itu mendatangkan seorang guru bahasa Rusia bagi beberapa anggota TNI AL yang akan ditugaskan/berangkat ke negri beruang merah itu untuk menjemput KRI Pasopati 410.  

Di sanalah mereka akan "menampung" sekian banyak kemampuan tekhnis untuk mengoperasikan si kapal dengan bobot 1.300 ton ini menjelajah dan menjaga kedaulatan seluruh perairan NKRI.  Luar biasa ya prosesnya.

Memegang rekor sebagai monumen kapal selam terbesar di Asia, saya berharap agar Monkasel Surabaya terus dilestarikan dan dijaga kebersihan serta kerapihannya.  Satu diantara sederet tujuan wisata edukasi yang sarat dengan jejak-jejak kejayaan kemaritiman di Indonesia. Satu titik catatan sejarah yang juga wajib kita turunkan kepada generasi penerus agar semakin mencintai dunia kelautan di NKRI.

JALESVEVA JAYAMAHE (Justru di Laut Kita Jaya) | JALESU BHUMIYAMCA JAYAMAHE (Di Laut dan Di Darat Kita Jaya) | BRAVO TNI ANGKATAN LAUT

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun