Mohon tunggu...
Annas Ashroji
Annas Ashroji Mohon Tunggu... Administrasi - edukasi

okelah

Selanjutnya

Tutup

Money

Etika Mencari Harta

21 Mei 2019   22:13 Diperbarui: 21 Mei 2019   22:43 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memberikan taufik dan hidayahnya, semoga kita tetap berada didalam naungannya dan ridhlonya pada jalan yang benar. Kebiasaan hidup atau pola hidup manusia mencerminkan dimanakah nilai-nilai kualitas manusia yang lebih produktif.  Etika yang baik merupakan suatu kearifan manusia yang diproyeksikan dalam penuh rasa syukur atas nikmat-Nya. 

Mencari harta atau berusaha dengan seikhtiar mungkin merupakan salah satu usaha manusia sebagai jiwa ekonom yang bertanggung jawab atas keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan agar hidupnya sejahtera di dunia dan di akhirat terpenuhi. Dalam pembahasan kali ini penulis akan sedikit mendeskripsikan tentang "ETIKA MENCARI HARTA". Oleh karenanya sistematika penulisan dibuat sesingkat dan sedetail mungkin dengan kerangka pembahasan  bagaimana etika mencari harta? Dan bagaimana dengan hadits-hadits tentang etika mencari harta?.

Sebagaimana yang pernah kita ketahui bahwa Allah SWT. Adalah yang berarti "yang banyak memberi rizeqi". Ar-razzaq memberi rizeqi untuk seluruh makhluk-Nya yang berada di bumi. yang berarti " dan tidak ada satupun makhluk yang berjalan di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya" (Huud: 6).

Syaikh Abdur Rahman As-sa'di rahimahullah berkata,

: , , , ,

  "maksudnya, seluruh yang berjalan di muka bumi ini, baik dari kalangan manusia (keturunan Nabi adam 'alaihis salam), maupun binatang, baik binatang darat maupun laut, maka Allah telah menjamin rezeki mereka dan makanan mereka. Jadi rezeki mereka dijamin oleh Allah" ( Tafsir As-Sa'di, hal 422).

Meyakini dengan sepenuh hati bahwa rezeki telah ditentukan oleh Allah SWT pasti akan sampai ke kita. Oleh karena itu bertakwa kepada Allah dengan memilih cara yang baik dalam mencari harta. Mengambil cara yang halal dan meninggalkan cara yang haram dalam mencari harta. Semuanya telah ditentukan bukan alasan kita untuk mencari harta dengan cara yang haram melainkan kita dituntut untuk berbuat dengan cara yang baik karena sesungguhnya etika yang baik mencerminkan ketakwaan kita terhadap Allah SWT. Dibalik cara yang halal beribu ribu berkah yang Allah berikan. Bersyukur atas nikmat_Nya juga merupakan suatu perbuatan yang baik sebagai bentuk ucapan terimaksih atas segala limpahan nikmat yang telah diberikan.

                Adapun hadits tentang etika mencari harta sebagaimana berikut :

: ( )

                Artinya: Dari Abu hurairah RA, ia berkata: Rasullullah SAW melaknat orang yang memberi suap (penyuap) dan yang menerima suap (disuap) dalam masalah hukum (HR. Ahmad dan Imam Empat). Dalam pembahasan hadits ini munculah titik fokus bahwasan kasus suap merupakan suatu tindakan yang bertentanan dengan nash atau hukum yang berlaku. Oleh karena itu sering sekali kita mendengar kata suap pada media sosial. 

Kasus suap merupakan suatu tindakan pemberian uang diluar gaji dengan harapan agar si pemberi suap apa yang dikehendakinya terpenuhi. Suap yang dimaksut disini adalah sama halnya dengan sogok atau pelicin atau bisa disebut dengan "riswah" atau secara istilah adalah memberi uang dan sebagainya kepada petugas atau pegawai, dengan harapan untuk mendapatkan kemudahan dalam suatu urusan. Suap secara syariat diharamkan karena bisa mengakibatkan kerugian dalam salah satu pihak dan merugikan dari seseorang tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun