Mohon tunggu...
Naylus shaa
Naylus shaa Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Milenial Indonesia

the ordinary girl want to learn to be better

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Respect Your Self Make Up Your Mind

14 Juni 2020   21:35 Diperbarui: 14 Juni 2020   22:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


                     Menyadari kita sebagai salah satu eksistensi manusia, mendorong kita untuk selalu berusaha melakukan perbaikan demi perbaikan demi terciptanya kebaikan yang abadi dalam hidup/ tercatat sebagai amal baik di buku amal. Tidak hanya terekam dalam memori manusia sebagai orang baik saja. Karena hal itu tidak lah berpengaruh kuat dalam hidup jika tidak diniatkan pula untuk kebaikan di kehidupan akan datang nanti atau biasa disebut akhirat. Untuk dapat menempatkan diri dengan baik dan ambil sikap baik, tentunya kita harus respect dengan diri kita dengan melakukanhal- hal yang baik, yang mana itu akan kembali lagi kepada diri kita tentunya
Manusia adalah makhluk yang memang tidak pernah merasa cukup hingga ia sendiri yang merubah nya itu menjadi manusia yang berkecukupan menurut pandangan nya sendiri. Bukan menurut orang lain. Karena goal setiap orang berbeda maka kita pun berhak menetukan sendiri versi cukup menurut kita.

                      Well, dimasa ini kita sering kali mendengar istilah/mengalami senduri sesuatu yang namanya rasa minder alias insecure bahasa gaulnya. Entah mulai diviralkan sejak kapan istilah ini, yang pastinya membuat sebagian orang menjadi benar benar terdukung untuk menunjukkan gejalanya yang disebut insecure yang berarti tidak aman" secara harfiah nya hal ini berarti situasi dimana orang merasa dirinya tidak ada artinya apa apa daripada objek yang dijadikan bandingannya.

                      Lalu bagaimana hal ini jika dikaitkan dalam hal psikologi? Jika kita telusuri benang merahnya, hal ini terjadi lantaran ada sesuatu yang pasti melatarbelakangi nya. Mari kita urai bersama dibawah ini.


1. Lingkungan yang memiliki standar hidup tidak sesuai dengan kemampuan kita.
     Maksudnya disini adalah, kita kurang tepat dalam menentukan lingkungan dimana kita akan berkembang atau hidup di dalamnya. Hal ini tentunya memberikan efek besar sekali dalam kehidupan kita, karena lingkungan lah yang secara tidak langsung akan membentuk kita tumbuh, dalam perspektif, kepribadian, pandangan hidup hingga gaya hidup tentunya. Jika kita memilih hidup di lingkungan yang mayoritas warganya hidup dengan gaya hidup sederhana, pasti nya kita tidak mungkin memiliki tujuan yang neko-neko. Lain halnya jika kita memilih tinggal di lingkungan dimana mayoritas penduduk nya memiliki kebiasaan hidup yang mewah, tentunya sikap kita tidak jauh-jauh dari kebiasaan konsumtif yang timbul darinya. Sehingga jika hal tersebut tidak di penuhi, maka akan timbul rasa insecure. Hal dalam memilih tempat apa dan bagaimana kita akan tumbuh sangatlah penting, karena itu akan membentuk kita menjadi suatu pribadi yang lebih baik atau malah sebaliknya. Tak mengapa jika kita hidup berdampingan bersama dengan orang-orang yang lebih dari kita dalam segalanya, baiknya kita jadikan mereka sebagai inspirasi kita dalam meraih beberapa hal baik dalam hidup ini. Sejatinya semua orang membawa pelajaran tertentu bagi kita, baik itu baik atau buruk. Hanya apakah kita mampu mengambil setiap interupsi pelajaran yang tersimpan di dalamnya?

2. Konsumsi media sosial
     Media sosial dalam kehidupan milenial ini memiliki peran besar dalam kehidupan kita. Konsumsi nya pun kian meningkat tiap waktunya. konten-konten yang disajikan nya pun berbagai macam, mulai dari cara melakukan hal paling sederhana hingga cara menarik hati sang pujaan hati pun tersedia di media sosial. Media sosial memang didesain untuk memiliki kapasitas informasi baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga tidak salah slogan yang sering kita dengar jika kita bertanya kepada seseorang, lalu orang itu tidak tahu maka yang keluar dari mulutnya adalah simple, "coba kamu Googling aja ya di google". Nah konsumsi media sosial bisa memberikan 2 efek sekaligus yaitu positif dan negatif impact. 2 sisi ini memiliki nilai yang sama. Tergantung bagaimana kita mengolah nya. Jika kita menggunakan media sosial untuk menjalin relasi yang banyak, mencari informasi yang aktual, mencari inspirasi, mencari referensi belajar, dan hal positif lainnya tentunya hal ini berakibat positif pula dalam diri kita. Beda cerita nya jika kita bermain media sosial untuk sekedar stalker stalker yang tidak bertujuan, kemudian malah menjadi insecure ujung ujungnya. Waah inilah sisi negatif yang baiknya kita kurangi. Selain hal itu menguras banyak waktu kita untuk hal yang tidak penting, itu juga mempengaruhi kondisi psikologis diri kita, jika kita seringkali membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Oleh karena nya mari kita memfilter lagi apa yang baik untuk kita scroll dan apa yang kurang baik.

3. Berteman dengan teman yang suka "nyinyir"
     Jika kita bertanya bagaimana dia, lihat saja dengan siapa dia bergaul tanpa kamu tanya bagaimana pribadi dia. Karena pribadi seseorang tidak jauh dari teman sepergaulan nya. Nah jika kita menjalin hubungan dengan orang yang memiliki kebiasaan buruk misalnya suka nggosip, julidin orang dan sebagainya, tentunya secara tidak sadarkan, kita tengah membentuk diri kita sebagai pribadi yang mudah insecure. Mengapa? Hal ini karena, ketika kita julid pada orang lain , tentunya kita mengambil sikap bahwa kita tidak boleh kalah dengan orang yang kita julidin tadi. Nah loh! Kemakan omongan sendiri, tambah lagi timbul perasaan insecure. Itu rasanya kayak udah jatuh, terus ketiban ember lagi hahahaha naudzubilllah ya gaesss..

                   Oleh karena nya, 3 hal diatas tadi baiknya kita perhatikan betul betul. Everyone are special person, you should be respect to your self. Setiap individu dilahirkan dengan keunikan dan keistimewaan nya masing masing, semakin dewasa malah kita merasa bukan apa apa, waduh kok kita tambah merosot gini ya mental nya daripada kita masih kecil dulu? So, apa yang harus nya kita lakukan? Yang harus kita lakukan adalah we shall to make up our mind. Ini tentu nya hal yang sangat vital dalam hidup. Mengetahui semua ya g terjadi adalah hasil dari stimulus yang diciptakan oleh otak. Maka baiknya bukan hanya wajah dan penampilan saja yang kita percantik, namun juga pola berfikir kita pun harus kita percantik. Lalu bagaimana caranya?

1. Cintai diri mu sendiri
     Slogan ini berarti sangat dalam jika kita benar benar menyadari. Jika kita sadar akan pentingnya mencintai diri sendiri, secara naluriah kita akan menjauhkan diri kita dan menolak segala sesuatu yang memberikan efek buruk bagi diri kita. Misalnya mengusir rasa insecure dengan selalu mensyukuri apa yang telah ditakdirkan ada dalam diri kita. Menjauhkan diri kita dari orang-orang yang yang berkemungkinan membuat kita sedih atau sakit misalnya. Dan banyak lagi hal hal baik lainnya.

2. Sering sering lah kita membaca buku dan menggali informasi sebanyak mungkin lalu filter dan aplikasikan perlahan ilmu yang kita dapat itu menuju pribadi yang lebih cantik lagi.

3. Membuka pikiran dengan paradigma yang lebih baik. 

    Kita adalah apa yang kita pikirkan, untuk dapat terus bertahan di kehidupan yang sejatinya akan selalu penuh dengan misteri, maka kita perlu memiliki cara berfikir yang terbuka, terbuka bukan berarti liberal ya. Terbuka disini berarti kita sanggup menerima hal baru dari sudut pandang yang berbeda. Yang bisa jadi itu lebih baik daripada sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun