Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Udang" Dibalik Harga Rokok

26 Agustus 2016   10:52 Diperbarui: 26 Agustus 2016   20:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rokok Bakar Uang Orang Miskin, sumber gambar : pastikamubisa.blogspot.com

-hanya pekerja yang memang sengaja diphk sebagai respon protes produsen, gpp gertak balik saja : "lu berani phk, gua naikin jadi 100ribu per bungkus", haha

-omset dan profit produsen tetap, bahkan naik (bila harga rokok naik 3x lipat, tidak mungkin konsumen turun1/3 langsung karena masih kecanduan, jadi omset akhirnya malah naik)

-omset dan profit petani tetap, bahkan naik bila harga tembakau naik dan import tembakau dikurangi

-omset dan profit pedagangpun tetap

-apalagi pajak dan cukai, malah naik iya..

 

Lha omset naik, profit naik, pajak naik, semua pihak diuntungkan, lalu kenapa semua buru-buru menolak?

-sekarang konsumen orang miskin berkurang

-qty rokok/orang berkurang drastis = lebih sehat = klaim bpjs berkurang = tidak lagi kecanduan!

Nah disanalah kata kuncinya, tidak lagi kecanduan!

Rokok itu selama harganya masih murah = adalah bentuk penjajahan bagi orang miskin dan bodoh dengan zat kimia candu.

Jadi siapa "penjajah" itu sebenarnya? Jawab saja sendiri sambil berkaca, hehe.... 

 

#FridayIntermezzo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun