Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sinaboi, Nostalgia, dan Asa

30 Juli 2022   16:22 Diperbarui: 16 Agustus 2022   00:47 2171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sempat mengalami gegar otak, mendapatkan beberapa jahitan pada luka di kepala, dan dirawat selama tiga minggu di rumah sakit. Sejak saat itu, saya tidak berani naik motor lagi.

Tiga puluh enam tahun berlalu sejak peristiwa tersebut. Sekarang, di jembatan kayu Sinaboi ini, saya tidak memiliki pilihan lain selain memberanikan diri untuk menumpang ojek motor.

Sepanjang perjalanan, hati saya tidak berhenti mendaraskan doa, memohon perlindungan Tuhan. Rasanya lega sekali ketika motor berhenti di depan sebuah rumah di mana om, tante, sepupu, anak, dan teman-teman seperjalanan sudah menunggu.

Perubahan Itu Pasti, Hanya Kasih yang Abadi

Kami mulai melangkah menyusuri jalan-jalan desa Sinaboi. Tante, om, dan sepupu saya berjalan di depan.

Ada kesejukan mengalir di hati menyaksikan mereka bertiga. Saya tidak dapat menahan diri untuk mengabadikan momen tersebut.

Perubahan itu pasti, hanya kasih yang abadi | dokpri
Perubahan itu pasti, hanya kasih yang abadi | dokpri
Foto di sisi kiri memperlihatkan om dan tante berjalan berdampingan sambil bergandengan tangan. Lebih dari lima dekade telah berlalu sejak hari pertama mereka mengikat janji suci, kasih yang mempersatukan tetap bersemi, memancarkan keindahan relasi, menjadi teladan bagi kami, para pasutri yang lebih muda.

Foto di sisi kanan memperlihatkan tante dan sepupu saya berjalan bergandengan tangan. Ini adalah gambaran seorang anak yang berusaha melindungi ibu yang telah membesarkannya. Keindahan kasih ibu dan anak terpancar dari bahasa tubuh mereka.

Sepupu saya dikenal sebagai CEO yang berhasil membangun budaya perusahaan yang memanusiakan manusia. Dia terus berusaha menginisiasi berbagai gerakan positif, membantu banyak orang hidup lebih sehat, lebih peduli lingkungan, dan membuat perusahaan yang dipimpinnya menjadi role model bagi berbagai organisasi dalam hal budaya organisasi.

Dia juga dikenal sebagai figur yang menginspirasi banyak anak muda agar berani bermimpi. Dia menjadi bukti nyata bagaimana ketekunan doa dan kegigihan usaha dapat mengubah seorang anak desa dari keluarga rata-rata menjadi CEO yang sukses di ibu kota.

Pagi itu di Sinaboi, saya tidak melihat figur CEO dan inspirator yang dikagumi banyak orang. Saya melihat seorang anak yang mengasihi kedua orangtuanya dalam kesederhanaan, dan sepasang suami isteri yang membangun keluarga di atas landasan kebajikan, memupuk dan merawat pohon cinta kasih melintasi perubahan zaman.

Tunas Itu Tumbuh Menjadi Pohon Cinta Kasih yang Berbuah Kebajikan

Tante dan om telah melintasi banyak perubahan zaman. Tante, adik kedua ayah saya, lahir beberapa hari setelah Indonesia merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun