Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lakukan 5 Hal Ini agar Gen Z Betah Bekerja di Perusahaan Anda

3 April 2022   16:48 Diperbarui: 13 Mei 2022   22:50 2004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Z di dunia kerja | sumber foto: tirachardz/freepik

Mengapa karyawan rata-rata hanya bertahan 1 tahun atau bahkan hanya menyelesaikan masa probation (percobaan), lalu pindah?

Jawaban singkatnya: karyawan tidak merasa engaged dengan perusahaan.

Percakapan di atas terjadi baru-baru ini. Benarkah masih ada fenomena karyawan hanya bertahan 1 tahun atau bahkan hanya menyelesaikan masa percobaan pada saat ini? Benarkah rasa tidak engaged dengan perusahaan menjadi biang keladinya?

Dalam konteks di atas, Anda tentu sepakat bahwa yang dimaksud adalah karyawan Gen Z. Menurut "The Deloitte Global 2021 Millenial and Gen Z Survey", Gen Z adalah mereka yang lahir antara Januari 1995 hingga Desember 2003. (1)

Jika seseorang memasuki dunia kerja saat lulus kuliah, maka Gen Z mulai meramaikan dunia kerja sekitar tahun 2017. Seorang teman, sebut saja namanya Inka, membuka catatan jumlah karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaannya antara tahun 2017 -- 2021.

Secara mengejutkan, Inka menemukan bahwa memang ada beberapa yang tidak lulus masa percobaan namun tidak ada seorang pun yang mengundurkan diri sebelum masa kerja mencapai satu tahun dalam kurun waktu tersebut.

Terdapat 4 orang Gen Z yang masih aktif bekerja di perusahaan. Dari 4 orang tersebut, 1 orang bergabung sejak tahun 2017, 1 orang sejak tahun 2018 dan 2 orang sejak tahun 2019. Rentang masa kerja mereka saat ini adalah 3 -- 5 tahun.

Saya tidak ingin buru-buru menyimpulkan bahwa employee engagement di perusahaan Inka sangat baik. Meskipun employee engagement memengaruhi keputusan seseorang untuk mengundurkan diri, tidak semua karyawan yang bertahan lama di perusahaan adalah orang-orang yang engaged.

Dalam penelitian yang saya lakukan pada tahun 2015 saat menyusun tesis, terdapat beberapa responden dengan skor engagement yang rendah namun memilih bertahan karena khawatir tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik jika mereka mengundurkan diri.

Terlepas dari dampaknya terhadap tingkat pengunduran diri, karyawan yang engaged diyakini akan menghasilkan kinerja terbaik dan rela bekerja melampaui deskripsi pekerjaan mereka. Timbul pertanyaan, bagaimana cara meningkatkan engagement pada Gen Z?

Kevin Sheridan, seorang ahli employee engagement, mengemukakan 11 hal yang perlu dipahami agar Gen Z betah bekerja di perusahaan Anda. Saya merangkumnya menjadi 5 faktor utama seperti di bawah ini. (2)

Pertama, Gen Z sangat melek teknologi

Gen Z sangat melek teknologi | Sumber foto: tirachardz/freepik
Gen Z sangat melek teknologi | Sumber foto: tirachardz/freepik
Gen Z memasuki dunia kerja dengan penuh percaya diri. Gen Z memahami teknologi jauh lebih baik dibandingkan para pendahulu mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun