Si PRT kabur membawa brankas kecil berisi sebuah gelang giok milik ibu saya. Saat kami sambangi yayasan penyalurnya, ternyata dia tidak kembali ke sana.
“Isterimu juga ada cerita lucu, tentang PRT yang gagal mencuri ponselnya.” Kata saya kepada menantu saya.
“Aku masih SD waktu itu, baru dapat HP. Pas sadar HP aku gak ada, aku pikir mungkin tertinggal di sekolah. Takut banget kalau sampai hilang.” Cerita anak saya.
“Lalu?”
“Waktu makan malam, tiba-tiba HP Papa bunyi. Pas diangkat, dari nomor aku. Kita semua bingung karena aku lagi gak pegang HP. Terpaksa deh aku ngaku kalau HP aku tertinggal di sekolah.”
“Terus?”
“Karena pas diangkat gak ada suara, Papa telpon balik dong. Eh, dering HP terdengar dari kamar Mbak. Pas disamperin, ternyata benar, HP aku ada di tangan dia. Panik dia. Mungkin gak sengaja tekan redial.”
Akankah robot menggantikan peran asisten rumah tangga?
Saat ini, kami tidak memakai jasa ART lain selain sopir. Kami berbagi tugas rumah tangga. Kebetulan suami saya masih jarang WFO dan hobi memasak.
Dua anak yang masih belum menikah berbagi tugas menyapu, mengepel, dan mencuci piring. Karena WFO penuh, saya kebagian tugas yang dapat dikerjakan pada akhir pekan, mencuci dan menyetrika pakaian.
Kehadiran dispenser air, aneka peralatan pengolah makanan, dan mesin cuci cukup meringankan beban kami. Anak dan menantu saya menggunakan robot untuk membersihkan rumah mereka.