Pada setiap tarikan dan helaan nafas, saya mengingat dan menghitung kembali berkat Tuhan yang pernah saya terima serta bersyukur atas berkat-berkat itu satu per satu. Praktik sederhana ini membantu saya menghapus kekhawatiran yang tidak perlu.
Wasana kata
Merawat WLB adalah proses seumur hidup. Ada kalanya kita perlu memberi lebih banyak waktu dan perhatian untuk pekerjaan, di lain waktu untuk keluarga.
Proses WLB bersifat dinamis. Proses ini membutuhkan refleksi yang teratur dan berbeda untuk setiap orang. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan peran yang perlu kita seimbangkan. Melalui refleksi dan kesadaran diri, kita belajar dan berproses merawat keseimbangan hidup kita.Â
Semoga bermanfaat.
Jakarta, 19 November 2021
Siska Dewi
***
Referensi:
- What Is Work–Life Balance & Why Is It Important?
- Work/Family Border Theory: A New Theory of Work/Family Balance
- Work Life Balance, Employee Engagement, Emotional Consonance/Dissonance &Turnover Intention
- On the promotion of human flourishing
Baca juga: