Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Menjadi Insan Terpercaya di Dunia Kerja

1 November 2021   07:30 Diperbarui: 3 November 2021   23:08 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi insan terpercaya (foto oleh: Katemangostar/freepik)

Lebih tidak mudah lagi, menjaga kepercayaan yang sudah kita peroleh. Karena itu, sekali kita mendapatkan kepercayaan dari seseorang, kita harus menjaganya dengan baik.

Menumbuhkan “rasa percaya” dari hal-hal kecil

Bagi seorang siswa yang baru lulus SD pada saat itu, nasihat untuk menumbuhkan “rasa percaya” tentunya berkaitan dengan hubungan antara murid dan guru. 

Usahakan berangkat ke sekolah lebih awal agar tidak terlambat, perhatikan saat guru mengajar, jangan lupa mengerjakan pe-er.

Selain itu, kakek juga menasihati saya agar selalu jujur. “Jika ya, katakan ya. Jika tidak, katakan tidak.”

“Melakukan kesalahan adalah manusiawi,” kata kakek saya. “Namun, ketika kamu menyadari bahwa dirimu telah berbuat salah, segeralah mengaku. Jangan menutupi kesalahan dengan kebohongan. Jangan pula berusaha mencari kambing hitam.”

Beberapa usaha untuk mendapatkan kepercayaan dari atasan baru

Setelah memasuki dunia kerja, saya berusaha menerjemahkan nasihat kakek tentang menumbuhkan dan menjaga “rasa percaya” ke dalam tindakan nyata. 

Inilah beberapa hal kecil yang saya lakukan.

Pertama, menjaga kredibilitas dengan menampilkan diri apa adanya

Ilustrasi wawancara kerja (foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels)
Ilustrasi wawancara kerja (foto oleh MART PRODUCTION dari Pexels)
Saya memahami bahwa CV adalah sarana untuk mempromosikan kualitas diri seseorang pada saat melamar pekerjaan. Namun, saya tidak akan melebih-lebihkan kualifikasi saya hanya demi sebuah CV yang mengesankan.

Saat wawancara, beberapa kali saya dihadapkan pada kalimat, “ceritakan apa kontribusi yang telah kamu berikan pada pekerjaan terdahulu.” 

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya biasa menggunakan metode STAR (Situation-Task-Action-Result) secara ringkas.

Dalam hal action melibatkan kerja tim dan kontribusi orang lain, saya memilih untuk tidak mencuri kredit mereka. Saya akan sampaikan secara terus terang bahwa hasil yang dicapai bukanlah jasa saya seorang diri.

Kedua, menjaga reliabilitas dengan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun