Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hentikan "Sibling Rivalry", Mari Beralih ke "Sibling Harmony"

22 April 2021   05:00 Diperbarui: 23 April 2021   04:37 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
siblings harmony (Sumber: pexels.com/cottonbro)

Tidak hanya ayah saya, sikap yang sama saya lihat pada diri adik-adik dari kakek yang saya panggil “cek kong”, serta anak-anak mereka. Sikap saling mendukung sesama saudara.

Sibling harmony, hati melampaui teori

Waggoner bersaudara - foto: findagrave.com
Waggoner bersaudara - foto: findagrave.com
Seorang teman bercerita bahwa sebagai ibu dari beberapa orang putri yang sudah dewasa, ia sering merasa bersalah dan gagal sebagai orangtua ketika melihat hubungan anak-anaknya. 

Rivalitas mereka memang tidak kentara. Namun, sikap mereka yang saling tidak peduli sesama saudara, itulah yang membuat teman saya merasa gagal.

Dia mencoba mencari nasihat bagaimana cara orangtua mencegah dan mengatasi sibling rivalry. Tetapi, semakin banyak tip yang dia peroleh, semakin dia merasa gagal karena tidak berhasil menerapkan tip tersebut.

Saya mengajaknya membaca sinopsis “Ten Sisters: A True Story”. Cerita tentang sepuluh bersaudari yang tumbuh bersama di sebuah rumah di pedesaan. Tentang kedua orangtua mereka yang terlalu sibuk dengan masalah uang, serta perdebatan mengenai pola asuh yang ingin diterapkan.

Sepuluh anak perempuan ini saling menjaga satu sama lain dan tidak terganggu oleh masalah orangtua mereka. Terlepas dari kemiskinan serta tidak adanya kedamaian yang diteladankan oleh orangtua, mereka memiliki apa yang mereka anggap sebagai masa kecil yang bahagia.

Namun kebahagiaan mereka berakhir pada bulan Maret 1942, ketika pengadilan Coles County memisahkan mereka. Dua diadopsi, satu tinggal bersama kakek-nenek, lima dikirim ke panti asuhan dan yang lainnya bekerja untuk keluarga dan organisasi.

Sepuluh bersaudari ini membutuhkan lima puluh tahun untuk menyembuhkan luka yang disebabkan oleh keputusan pengadilan pada tahun 1942 itu dan membangun hubungan baru. Pada tahun 1997, mereka menulis buku “Ten Sisters: A True Story”.

Buku tersebut mendokumentasikan kebahagiaan dan kesedihan yang mereka alami. Mereka dipisahkan oleh pengadilan, tetapi disatukan oleh ikatan keluarga dan cinta sesama saudara. Masing-masing orang menulis bagiannya, menghasilkan sebuah cerita tentang keseharian yang juga dialami oleh banyak keluarga lain.

Dari kisah Gao, obrolan dengan tante, dan kisah Waggoner bersaudara, saya belajar bahwa sibling rivalry dapat diatasi dan sibling harmony dapat ditumbuhkembangkan jika ada keinginan hati dan kebulatan tekad. Keinginan hati dan kebulatan tekad perlu dimiliki oleh orangtua dan setiap anak yang terlibat di dalamnya.

Semua tip adalah teori. Jika kita hanya mengandalkan otak dalam menerapkan semua teori tersebut, maka kita akan lelah sendiri. Kita akan kecewa jika setelah semua tip kita terapkan, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun