Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pekerjaan Tidak Sesuai Bidang Studi? Nikmati Saja!

30 Maret 2021   21:03 Diperbarui: 31 Maret 2021   17:00 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan karier ibarat melukis pelangi (foto: Freepik/Prostooleh)

Ricky dan murid-muridnya (foto: dokumentasi Ricky)
Ricky dan murid-muridnya (foto: dokumentasi Ricky)
Sebagai guru musik di sebuah sekolah internasional, Ricky merasa ilmu yang diperolehnya di fakultas sastra Belanda masih dapat dipraktikkan dalam pekerjaan. "Aku memang tidak mengajar Bahasa Belanda, atau cara membuat puisi dan cerpen. Tetapi, mengajar musik bukan melulu soal instrumen." Ricky bercerita tentang pekerjaannya.

"Di kelas enam, siswa-siswi juga belajar mencipta lagu. Di sanalah aku mengajar mereka menggubah lirik. Perlu ada keterampilan memadukan jumlah suku kata dan rima kata."

Ricky menuturkan bahwa di fakultas sastra ia tidak melulu belajar bahasa melainkan juga budaya. Bekal pelajaran interaksi sosial yang diperolehnya di masa kuliah, membuatnya mampu memilih kata yang tepat dan menafsirkan perkataan para muridnya yang berasal dari berbagai belahan dunia.

Libur sekolah yang panjang dimanfaatkan Ricky untuk berwisata sambil mempelajari budaya di tempat-tempat yang dikunjunginya. Mengikuti berbagai workshop di luar negeri untuk meningkatkan keterampilan mengajar juga dilakoninya.

Kecintaan Ricky akan musik memang terlihat jelas sejak usia dini, demikian juga kecintaannya pada anak-anak. Kini, ia menularkan kecintaan akan musik kepada para muridnya dengan cinta yang terpancar dari hatinya.  

Ria, sarjana sastra Korea yang jadi YouTuber

Karikatur Ria dan Gktu (foto: dokumentasi Ria)
Karikatur Ria dan Gktu (foto: dokumentasi Ria)
Mendapat beasiswa untuk belajar sastra Korea di negeri ginseng, Ria bertemu jodoh di sana. Ikut suami tinggal di Turki setelah menikah, Ria mengisi waktu dengan menjadi YouTuber.

Dikenal di YouTube dengan nama 'rturkdemir', kisah Ria memulai kiprah sebagai vlogger dapat dibaca di sini. Tentang suka duka menjadi YouTuber, Ria berbagi cerita.

"Buat aku yang merantau ikut suami dan jadi ibu rumah tangga purnawaktu, YouTube bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghasilkan uang sambil mengisi waktu. Itu sukanya. Dukanya ... hmm ... ya kalau sudah buat video bagus-bagus dengan niat, eh view-nya sedikit hehe."

Wynne, insinyur yang menemukan passion di dunia pemasaran

Wynne (keempat dari kanan) bersama tim kerja kampanye marketing (foto: dokumentasi Wynne)
Wynne (keempat dari kanan) bersama tim kerja kampanye marketing (foto: dokumentasi Wynne)
Sejak kecil, Wynne bercita-cita menjadi psikolog atau humas. Namun, ayahnya yang seorang insinyur, mengharapkan ia kuliah di fakultas teknik. Pilihan Wynne  jatuh pada Teknik Industri (TI). Pemahamannya tentang TI adalah 50% teknik dan 50% manajemen. Lewat perjalanan waktu, ia merasa manajemen pemasaran menarik minatnya.

Singkat cerita, ia mengambil "riset pemasaran" sebagai tugas akhir. Ia juga memenangkan kompetisi "campus brand manager" yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan yang menginspirasi gaya hidup sehat. Hal itu semakin membulatkan tekadnya untuk bekerja di bidang brand management.

Wynne memulai kariernya sebagai Management Trainee di sebuah perusahaan farmasi, suplemen, nutrisi dan layanan kesehatan. Ia sempat dikirim ke Filipina untuk menjalani pelatihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun