Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ingin Resign? Pamitlah Baik-baik, Jangan Jadi Pelaku Ghosting

21 Maret 2021   09:49 Diperbarui: 17 Mei 2022   09:53 5843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resign. Baiknya resign diajukan dengan baik-baik, jangan sampai Anda resign tanpa pamit. (Shutterstock/Andrey_Popov)

Atasannya bahkan sudah menyiapkan acara perayaan kecil, kue, dan kado sebagai kejutan baginya. Namun, pada hari tersebut dia tidak menampakkan diri dan tidak memberi kabar.

Perusahaan mencoba menghubungi Brilian namun tidak berhasil. Semua media sosial, nomor WA, dan nomor HP rekan kerja diblokir olehnya. Staff HRD mendatangi tempat kosnya, ternyata dia sudah pindah.

Dua minggu kemudian, seorang temannya datang ke kantor mengembalikan laptop dan beberapa perlengkapan kantor yang terbawa olehnya. Tiada kata pamit, tiada alasan pengunduran diri.

Ilustrasi kabur dari tempat kerja (foto: wirestock/freepik.com)
Ilustrasi kabur dari tempat kerja (foto: wirestock/freepik.com)
Teman saya yang lain, bercerita tentang kehebohan yang terjadi di kantornya pada suatu pagi. Seorang Staff Bagian Umum yang dikenal supel dan ringan tangan tiba-tiba menghilang tanpa pamit.

Staff Personalia mencoba menghubungi via WA namun pesan tak kunjung dibaca. Dia juga tidak mengangkat telepon meskipun terdengar nada sambung. Khawatir terjadi sesuatu pada karyawan tersebut, staff HRD mendatangi rumahnya.

Istrinya yang sedang hamil tua, menangis histeris ketika mendengar kabar sang suami belum tiba di kantor. Menurut sang istri, suaminya pamit untuk berangkat ke kantor sejak pagi. Timbul kekhawatiran jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada dirinya.

Staff Personalia tersebut diminta tetap di rumah si karyawan untuk menemani istrinya. Beberapa Staff Personalia dan Umum dikerahkan untuk mencari ke rumah sakit dan ke kantor polisi di jalan-jalan yang mungkin dilaluinya.

Beberapa teman di kantor mulai kasak-kusuk soal pinjaman yang mereka berikan kepada orang tersebut. Singkat cerita, akhirnya dia pulang ke rumah setelah berhasil menggadaikan motor kantor yang dipercayakan kepadanya untuk kegiatan operasional. Perusahaan lalu menyerahkan kasus tersebut kepada polisi.

Mengapa karyawan melakukan ghosting?

Mengamati kasus Brilian, teman saya menyimpulkan bahwa Brilian mungkin sudah mendapat tawaran pekerjaan baru yang lebih baik. Karena statusnya masih karyawan percobaan, Brilian mungkin merasa tidak perlu memberi pemberitahuan 30 hari di muka.

Dari sisi waktu, persyaratan 30 hari di muka memang tidak diharuskan. Yang menjadi masalah adalah Brilian pergi tanpa pamit. Apa susahnya hadir di kantor pada hari kerja terakhir untuk pamit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun