Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Cinta untuk Ayahanda dan Bunda Tjiptadinata dan Roselina Effendi

3 Januari 2021   22:15 Diperbarui: 3 Januari 2021   22:36 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Effendi (sumber: Kompasiana) 

Setiap hari ananda memetik buah-buah permenungan Ayahanda yang penuh pelajaran berharga di dalamnya. Namun ada tiga hal yang memberi pengaruh sangat besar kepada ananda.

Hal pertama adalah tentang menceritakan kesalahan yang pernah dilakukan agar orang lain tidak melakukan kesalahan yang sama 

Artikel Ayahanda tentang pengalaman tertipu saat membeli tanah telah memberi pencerahan kepada ananda. Kesalahan yang sama pernah ananda lakukan. Sekitar tahun 2013, ananda membeli dua unit apartemen di Tangerang.

Saat transaksi, lokasi masih berupa tanah kosong. Ananda dijanjikan bahwa serah terima unit akan dilakukan pada akhir tahun 2015. Waktu itu anak ketiga baru lulus SMP. Ananda berharap, setelah dia lulus SMA di tahun 2016, apartemen tersebut dapat dia tempati, jika dia memutuskan untuk kuliah di daerah Tangerang.

Namun apa yang terjadi? Apartemen tersebut tak kunjung selesai dibangun. Perusahaan pengembang dinyatakan pailit pada tahun 2019. Tabungan yang ananda kumpulkan dari hasil keringat bertahun-tahun raib begitu saja.

Saat permasalahan apartemen tersebut mulai merebak, ananda senantiasa diliputi rasa bersalah. Mengapa membuat keputusan demikian besar hanya berdasarkan gambar? Mengapa tidak menyelidiki terlebih dahulu latar belakang perusahaan pengembang? Mengapa begitu percaya pada janji manis penjual? Ananda merasa ceroboh dan bodoh.

Setelah membaca artikel Ayahanda, ananda merasa lega karena ternyata Ayahanda pun pernah tergelincir pada langkah yang serupa. Ananda pun dapat menerima dengan ikhlas bahwa sesekali salah langkah bukanlah dosa.

Dengan menerima, ananda pun dapat memaafkan diri sendiri. Saat merefleksikan teladan dari Ayahanda, ananda terdorong untuk menceritakan pengalaman ini. Semoga bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami problem yang sama dan kebetulan membaca surat ini ya, Ayah.

Hal kedua adalah tentang asumsi

Adalah artikel ini yang sukses membuat ananda tertawa sendiri pada suatu pagi di akhir bulan Juli 2020. Ananda termasuk orang yang sering kali berasumsi. Asumsi-asumsi yang salah, sering kali berujung pada kejadian-kejadian yang konyol.

Melalui artikel humor, Ayahanda telah mengingatkan ananda untuk tidak bertindak hanya berdasarkan asumsi. Lebih baik cek data dan fakta sebelum bertindak.

Hal ketiga dan yang terpenting adalah tentang memuji pasangan

Tak terhitung banyaknya artikel Ayahanda yang berisi pujian kepada Bunda. Artikel-artikel yang melaluinya pembaca dapat merasakan betapa dalam cinta Ayahanda kepada Bunda, dan betapa bangga Ayahanda kepada Bunda.

Inilah teladan yang sedang ananda coba praktikkan kini. Merawat cinta kepada pasangan dari hari ke hari, Mencintai pasangan terutama di waktu malang, saat peristiwa duka menerpa, ketika sakit mendera, dan dengan segala kekurangannya.

Ayahanda dan Bunda yang Tersayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun