Anda sudah cukup lama memadu kasih dengan pujaan hati Anda. Memasuki tahun 2021, Anda dan kekasih memantapkan hati untuk membangun rumah tangga.
Beberapa teman Anda tinggal bersama orang tua salah satu pihak setelah menikah. Beberapa yang lain lebih suka tinggal terpisah dari orang tua dengan menyewa rumah. Ada juga yang memilih membeli rumah secara kredit.
Mungkin ada teman Anda yang langsung menempati rumah baru yang dihadiahkan oleh orang tua atau mertua. Bagaimana dengan Anda? Jika Anda tidak seberuntung mereka, manakah yang akan Anda pilih? Ikut orang tua atau mertua? Atau tidak keduanya? Jika Anda memilih tinggal terpisah dari orang tua, apakah Anda akan menyewa atau membeli rumah?
Milenial, sebelum menentukan pilihan Anda, mari simak keuntungan dan kelemahan setiap opsi yang ada.
Tinggal di Taman Mertua Indah
Jika Anda cenderung tinggal serumah dengan orang tua Anda, opsi ini perlu dibahas dengan orang tua dan pasangan Anda. Demikian juga jika Anda cenderung tinggal serumah dengan mertua, maka Anda perlu membahasnya bersama pasangan dan orang tuanya. Opsi ini hanya mungkin dijalankan jika semua pihak yang terlibat, setuju.
Jika Anda masih menimbang-nimbang mengenai opsi menumpang di rumah orang tua atau mertua setelah menikah, ulasan di bawah ini mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan Anda.
Keuntungan tinggal serumah dengan orang tua atau mertua:
1. Dana untuk membeli atau menyewa rumah dapat ditabung
Tinggal di taman mertua indah berarti Anda dapat menghemat biaya sewa rumah. Banyak pasangan muda memutuskan tinggal di taman mertua indah untuk sementara. Mereka menghemat biaya sewa rumah dan menggunakan kesempatan untuk menabung. Tujuan jangka panjangnya adalah membeli rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
2. Dapat berbagi pengeluaran
Ada berbagai cara untuk berbagi pengeluaran. Anda dapat membayar rekening listrik, rekening air, telepon rumah, internet dan TV kabel, iuran kebersihan, dan pengeluaran bulanan lainnya.
Ada kenalan saya yang memilih memberikan sejumlah uang bulanan kepada mertua sebagai wujud kontribusi. Teman yang lain mengambil tanggung jawab menyediakan sembako, gas, dan air mineral galon.
Cara-cara yang disebutkan di atas adalah contoh. Sangat disarankan untuk membahas hal ini di awal dengan pasangan, orang tua atau mertua. Temukan cara yang nyaman bagi semua. Dibandingkan jika Anda tinggal terpisah, berbagi pengeluaran membantu Anda berhemat.
3. Melayani orang tua atau mertua adalah anugerah
Jika orang tua atau mertua Anda sudah sepuh, maka tinggal bersama mereka berarti Anda diberi kesempatan untuk memberi perhatian dan kasih sayang kepada mereka. Baik Anda mendampingi pasangan berbakti kepada orang tuanya, maupun pasangan membantu Anda berbakti kepada orang tua Anda, kesempatan baik ini adalah suatu anugerah.
Momen bersama orang tua atau mertua yang sudah sepuh adalah momen berlatih kesabaran. Anda belajar menurunkan ego, menjaga sikap dan mengembangkan komunikasi yang baik. Hal-hal ini kelak akan berguna Ketika Anda membesarkan anak-anak Anda.
4. Ada yang membantu menjaga anak
Jika Anda dan pasangan sama-sama bekerja, adanya orang tua atau mertua akan membuat Anda merasa lebih tenang meninggalkan anak-anak di rumah. Saat anak-anak saya masih kecil, meskipun mempekerjakan suster pengasuh bayi yang terdidik, saya tetap merasa lebih aman meninggalkan mereka ketika ada ibu saya di rumah.
Dukungan emosional yang sama, saya rasakan ketika anak-anak sakit. Dengan adanya ibu saya di rumah, ada orang yang lebih berpengalaman yang dapat saya mintai nasihat, pendapat dan pertolongan.
Kelemahan tinggal serumah dengan orang tua atau mertua:
1. Privasi akan berkurang
Semua pasutri membutuhkan waktu berkualitas yang dapat mereka nikmati berdua saja. Dengan tinggal di taman mertua indah, kebutuhan ini akan sulit didapati di rumah. Ada pasangan yang mengeluh tinggal bersama mertua membuat mereka kehilangan privasi.
Namun, saya mengenal beberapa mertua yang bijaksana, yang mendorong anak dan menantunya untuk menjadwalkan waktu berkualitas berdua saja. Ada teman saya yang mensponsori anak dan menantunya untuk bergabung dalam komunitas Marriage Encounter di Gereja kami. Sementara anak dan menantunya mengikuti program Weekend ME, sang mertua menjaga cucu-cucunya.
2. Potensi konflik dengan ipar dan mertua
Saat masih pacaran, mungkin hubungan Anda dengan calon mertua dan calon ipar terbina dengan baik. Namun, kondisi mungkin berubah setelah menikah. Tidak bisa dimungkiri, semakin sering berinteraksi, semakin besar kemungkinan terjadi potensi konflik.
Setelah menimbang-nimbang keuntungan dan kerugiannya, jika Anda memilih opsi pertama ini, maka Anda perlu mempersiapkan mental dan menyesuaikan diri untuk meminimalkan potensi konflik.
Menyewa rumah
Beberapa orang berpendapat bahwa menyewa rumah sama dengan membuang-buang uang. Meskipun memiliki rumah sendiri adalah opsi yang baik, ada beberapa situasi di mana menyewa adalah pilihan yang lebih baik. Hal ini benar-benar tergantung situasi yang Anda hadapi.
