Mohon tunggu...
Anna DwiCahyani
Anna DwiCahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - SWCU'19

Be the best, do the best

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini 6 Cara Pengolahan Tembakau Sebelum Dijadikan Rokok

19 September 2019   05:26 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:21 10410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Cara Pengolahan Tembakau Sebelum Dijadikan Rokok (Sumber : TVO.org)

Berbicara mengenai tembakau, hal yang pertama kali terlintas dipikiran kita adalah rokok. Merokok di Indonesia merupakan suatu kebiasaan yang bahkan anak-anak pun sudah mencicipinya, bukan? Padahal hal itu sungguh tidak baik. Pada artikel ini, yang akan saya bahas bukanlah kebiasaan merokok, melainkan bagaimana proses pengolahan tembakau sebelum dijadikan rokok.

Tembakau merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tanaman yang memiliki nama latin Nicotiana tabacum L. ini masih menjadi primadona bagi petani di Jawa Tengah setelah sayuran. Di Jawa Tengah sendiri terdapat sebuah kota yang dijuluki sebagai kota kretek, yaitu Kudus. 

Oleh karena itu, para petani pun memanfaatkan potensi penjualan tembakau yang tinggi. Selain karena tembakau cocok ditanam di dataran tinggi, salah satu faktor penunjang lainnya ialah lokasi yang berdekatan dengan pabrik-pabrik rokok.

Menanam tembakau umumnya dilakukan pada bulan Maret-Juni. Proses pemeliharaannya meliputi pemupukan, pendangiran, penyiangan, dan pemangkasan. Di Jawa Tengah, waktu pemanenan daun tembakau biasa dilakukan sekitar bulan September-Desember.

Baca juga : Tembakau, Mengobarkan Semangat dalam Pandemi

Penggarap tembakau di Jawa Tengah melakukan pengolahan tembakau setelah panen dengan 6 cara berikut ini.

1. Pengikatan

Proses pertama setelah memetik daun tembakau adalah mengikatnya. Daun tembakau disusun dengan menumpuk perhelai daunnya kemudian diikat menggunakan tali rafia pada bagian tengah. Proses pengikatan ini dalam istilah jawa dikenal dengan ngunting.

2. Pemeraman

Tempat pemeraman tembakau (dok. pribadi, 2019)
Tempat pemeraman tembakau (dok. pribadi, 2019)
Pemeraman dilakukan dengan cara menumpuk daun di tempat pemeraman. Pemeraman atau ngimbu ini ditata dalam satu baris atau satu lapis saja agar tembakau tidak rusak karena tertindih. 

Oleh karena itu, tempat pemeraman dibuat dalam beberapa susunan. Lama pemeraman tergantung pada kualitas tembakau. Biasanya pemeraman tercepat hanya membutuhkan waktu 2-3 hari yang setelahnya dilakukan proses sortasi.

3. Sortasi

Proses sortasi (dok. pribadi, 2019)
Proses sortasi (dok. pribadi, 2019)
Sortasi adalah kegiatan memisahkan atau memilah. Pada sortasi tembakau, daun dipisahkan berdasarkan warnanya, yaitu antara kuning-oranye (more granny side), kuning lemon (less slick), kuning muda (slick), serta cokelat kehitaman (trash). Sortasi ini biasa disebut dengan minal.

4. Perajangan

Mesin rajang dengan bahan bakar bensin (dok. pribadi, 2019)
Mesin rajang dengan bahan bakar bensin (dok. pribadi, 2019)
Penggarap tembakau umumnya sudah memiliki mesin rajang listrik maupun berbahan bakar bensin, karena sekarang ini menggunakan alat rajang manual sudah jarang dilakukan. 

Daun yang dirajang adalah daun yang sudah berwarna kuning kecokelatan. Halus kasarnya rajangan tergantung pada permintaan pabrik. Rajangan disusun secara merata di atas widig (anyaman dari bambu yang memiliki ukuran 2,4 x 1,1m).

Baca juga : Bandung dan Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Awas, Perokok Didenda Rp 500 Ribu

5. Pengeringan

Setelah rajangan tembakau selesai disusun di atas widig, proses pengeringan dilakukan pada tempat lapang yang terkena sinar matahari. Agar hasil pengeringan merata, perlu dilakukan pembalikan widig pada tengah hari. Lamanya pengeringan tergantung pada intensitas penyinaran matahari. Apabila cuaca pada satu hari itu panas, maka rajangan akan kering dengan sempurna.

6. Pembungkusan

Proses pembungkusan dengan menginjak tembakau agar padat (dok. pribadi, 2019)
Proses pembungkusan dengan menginjak tembakau agar padat (dok. pribadi, 2019)
Tembakau yang akan dibungkus sebaiknya tidak dalam kondisi terlalu kering. Setelah dibiarkan hingga cukup lemas, tembakau kemudian digulung dengan hati-hati. 

Tembakau biasa dibungkus menggunakan keranjang yang terbuat dari anyaman bambu dengan pelepah pisang sebagai penutupnya. Satu keranjang Setelah semua rangkaian proses dilakukan, tembakau akan dikirimkan ke pabrik-pabrik yang sudah menjadi mitra penggarap tembakau sendiri. 

Baca juga : Menilik Sejarah dan Kisah Supernatural Pabrik Pengeringan Tembakau Tanjungtirto di Sleman

Kemudian mereka akan menerima hasil penjualannya. Semakin besar jumlah produk yang dihasilkan dan berhasil dijual, maka penerimaannya pun akan semakin besar pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun