Mohon tunggu...
anwar hadja
anwar hadja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendidik di Perguruan Tamansiswa Bandung National Certificated Education Teacher Ketua Forum Pamong Penegak Tertib Damai Tamansiswa Bandung Chief of Insitute For Social,Education and Economic Reform Bandung

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Kisah Cinta Dewi Cipta Rasa - Raden Kamandaka(29)

22 Juli 2014   18:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:34 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14060008591810354769

“Kanda Kamandaka. Kedua ikatan itu sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga kesucian gadis para bangsawan yang dipingit. Tujuannya agar  supaya gadis yang dipingit itu tetap utuh, tidak dirusak lelaki yang tidak bertanggung jawab. Hanya ada dua cara membukanya, Kanda. Pertama dengan bantuan Emban Khandeg Wilis, emban pengasuh Dinda. Kedua Kanda potong tali-tali pengikat itu dengan menggunakan pisau pemotong. Mana yang lebih kanda sukai?”

“Kanda tidak sampai hati jika harus menggunakan pisau pemotong, Dinda. Lagi pula Kanda masih ragu. Betapa kanda ingin bersama Dinda naik ke bukit cinta, tetapi kita belum melawati ritual perkawinan yang mendapatkan restu dari orang tua,” ujar Raden Kamandaka.

Entah mengapa tiba-tiba Raden Kamandaka ingat kisah dua Resi yang mendapat kutukan Dewa, karena tergoda nafsu birahi terhadap wanita. Kedua ceritera itu, tiba-tiba menjadi semacam rem pengendali tenaga asmaranya yang hampir meledak-ledak. Orang yang dimabok asmara, terkadang memang sering sekali kehilangan akal sehatnya.

Maka berkisahlah dia tentang Resi Wisrawa dan Resi Wismamitra kepada Sang Dewi. Sebuah kisah  yang pernah didengarnya beberapa waktu yang lalu dari seorang Brahmana yang mendirikan sebuah Padepokan di kaki Gunung Salak, tidak jauh dari Kraton Pajajaran.

Dahulu para Dewa, demikian Raden Kamandaka bercerita kepada Sang Dewi yang berbaring di sampingnya, mengutuk Resi Wisrawa karena tanpa restu orang tua sang gadis, telah melakukan perkawinan dengan Dewi Sukaesih, Putri cantik jelita Prabu Somali dari Alengka. Demikian pula Resi Wismamitra, gagal menjalankan tapa brata, karena tergoda bidadari cantik, akhirnya mendapat kutukan Dewa pula. Baik Resi Wisrawa maupun Resi Wismamitra sama-sama tergoda wanita cantik dan sama-sama melakukan hubungan badan tanpa melewati ritual perkawinan sebagaimana ditentukan oleh undang-undang agama. Kedua resi itu pun sama-sama kehilangan akal sehatnya, gara-gara diamuk nafsu birahi yang tak terkendali.

Resi Wisrawa tergoda kecantikan Dewi Sukaesih yang seharusnya dilamar untuk anaknya(bersambung)

14060008591810354769
14060008591810354769

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun