Mohon tunggu...
Anjanni efata saputri
Anjanni efata saputri Mohon Tunggu... Mahasiswi

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Permintaan dan Teori Permintaan: Kunci dalam Memahami Pasar

10 Maret 2025   17:00 Diperbarui: 10 Maret 2025   16:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kelangkaan sumber daya membuat manusia harus membuat pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam konteks ekonomi, permintaan muncul sebagai representasi keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli barang atau jasa. Konsep ini berperan penting dalam mengalokasikan sumber daya di pasar serta menentukan keseimbangan antara produksi dan konsumsi.

Permintaan menggambarkan jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Konsep ini tidak hanya mencerminkan kebutuhan, tetapi juga kemampuan finansial konsumen untuk membeli barang tersebut. Faktor-faktor seperti pendapatan, harga barang substitusi dan komplementer, serta selera konsumen dapat memengaruhi tingkat permintaan. 

Dalam teori permintaan, terdapat hukum permintaan yang menyatakan bahwa terdapat hubungan terbalik antara harga dan jumlah barang yang diminta. Ketika harga naik, jumlah permintaan cenderung menurun, dan sebaliknya, ketika harga turun, permintaan meningkat, dengan asumsi faktor lainnya tetap sama atau ceteris paribus. 

Namun, permintaan tidak hanya dipengaruhi oleh harga, tetapi juga oleh faktor lain seperti pendapatan konsumen yang meningkat akan mendorong permintaan lebih tinggi, sementara penurunan pendapatan akan mengurangi daya beli. Harga barang substitusi dan komplementer juga berpengaruh, di mana jika harga barang pengganti turun, konsumen cenderung beralih ke barang tersebut, sementara harga barang komplementer dapat memengaruhi konsumsi barang utama. Selera dan preferensi konsumen yang berubah karena tren atau kebiasaan juga dapat menggeser permintaan. Selain itu, ekspektasi harga masa depan mendorong konsumen membeli lebih awal jika mereka memperkirakan kenaikan harga. Jumlah penduduk yang meningkat juga memperbesar jumlah konsumen potensial, sehingga meningkatkan permintaan secara keseluruhan. 

Beberapa ahli ekonomi telah memberikan pandangan tentang permintaan. Alfred Marshall mengemukakan bahwa permintaan berkaitan dengan keinginan dan kemampuan membeli, serta menekankan hubungan terbalik antara harga dan jumlah yang diminta. John Maynard Keynes menyoroti peran pendapatan, ekspektasi, dan kebijakan pemerintah dalam menentukan permintaan agregat. Lionel Robbins berpendapat bahwa permintaan dipengaruhi oleh preferensi individu berdasarkan manfaat atau utilitas dari konsumsi barang. Irving Fisher memperkenalkan konsep kepuasan konsumen sebagai faktor yang memengaruhi keputusan permintaan. 

Di Kota Palangka Raya, kenaikan harga beras lokal dari dua belas ribu menjadi empat belas ribu lima ratus rupiah per kilogram akibat biaya distribusi yang meningkat telah memengaruhi permintaan masyarakat. Beberapa faktor yang turut berperan dalam perubahan permintaan antara lain daya beli masyarakat, ketersediaan alternatif seperti beras impor, serta kebiasaan konsumsi masyarakat yang tetap mempertahankan pilihan mereka terhadap beras lokal. 

Permintaan dan teori permintaan merupakan konsep fundamental dalam ekonomi yang membantu memahami perilaku konsumen. Hukum permintaan menunjukkan bahwa harga memiliki peran krusial dalam menentukan jumlah permintaan, tetapi faktor lain seperti pendapatan, ekspektasi harga, dan preferensi juga memengaruhi keputusan pembelian. Pemahaman teori ini sangat penting bagi produsen, pemerintah, dan pelaku pasar dalam menentukan kebijakan harga serta strategi ekonomi yang efektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun