Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

India Muncul sebagai Pusat Manufaktur Seluler Terbesar Kedua di Dunia

17 Maret 2025   13:07 Diperbarui: 17 Maret 2025   23:19 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
India telah menjadi produsen ponsel kedua terbesar di dunia. | Sumber: KNN India (knnindia.co.in)

Dalam dekade terakhir, India telah berkembang pesat sebagai salah satu pusat manufaktur seluler terbesar dan paling dinamis di dunia. Yang dulunya merupakan pasar yang bergantung pada konsumen, industri seluler India kini telah mengalami transformasi dan memainkan peran penting dalam rantai pasokan global. Pergeseran luar biasa ini didorong oleh inisiatif pemerintah, investasi asing dan pasar domestik yang berkembang, sehingga memposisikan India sebagai pusat manufaktur seluler, lapor surat kabar Vietnam Times.

Perjalanan India dalam bidang manufaktur ponsel diawali dengan peningkatan pesat permintaan domestik terhadap ponsel.

Awal tahun 2000-an menyaksikan revolusi internet dan ledakan telekomunikasi, yang menyebabkan ledakan penggunaan telepon seluler. Namun, pada saat itu, India sangat bergantung pada impor, terutama dari negara-negara seperti China dan Korea Selatan, untuk memenuhi kebutuhannya. Ketergantungan pada impor asing ini mendorong pemerintah India untuk memikirkan kembali strateginya dan merumuskan kebijakan yang bertujuan mengubah India menjadi pusat manufaktur elektronik yang mandiri, termasuk telepon seluler.

Buatan India

Titik balik bagi manufaktur ponsel India terjadi dengan peluncuran inisiatif "Make in India" pada tahun 2014, yang dipelopori oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Inisiatif tersebut bertujuan untuk mempromosikan manufaktur dalam negeri, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor, dengan fokus yang kuat pada barang elektronik.

Inisiatif "Make in India" memberikan insentif penting seperti pembebasan pajak, subsidi dan upaya untuk menyederhanakan proses birokrasi, menjadikan India sebagai proposisi yang menarik bagi perusahaan domestik dan internasional. Hasilnya, manufaktur seluler di India berkembang pesat

India telah muncul sebagai pusat manufaktur ponsel terbesar kedua di dunia, yang mencerminkan keberhasilan inisiatif pemerintah "Make in India". Selama dekade terakhir, negara ini telah beralih dari ketergantungan yang besar pada impor ponsel menjadi negara yang hampir mandiri dalam bidang manufaktur, lapor situs web egov.eletsonline.com.

Transformasi tersebut disorot oleh Menteri Persatuan Elektronika & Teknologi Informasi, Perkeretaapian dan Informasi & Penyiaran, Ashwini Vaishnaw, yang berbagi wawasan utama tentang pertumbuhan luar biasa dari sektor tersebut.

Pada tahun 2014, India hanya memiliki dua unit manufaktur ponsel. Kini, jumlah tersebut telah melonjak hingga lebih dari 300 unit operasional, yang mencerminkan perluasan besar-besaran dalam kemampuan produksi. Pergeseran ini telah mengurangi ketergantungan impor secara signifikan, dengan 99,2 persen ponsel yang dijual di India kini diproduksi di dalam negeri. Hal ini menandai peningkatan substansial dari tahun 2014-2015 ketika hanya 26 persen ponsel di pasar India yang diproduksi secara lokal.

Pertumbuhan finansial di sektor ini juga luar biasa. Nilai produksi ponsel telah tumbuh dari 18.900 crore (AS$2,2 juta) pada tahun fiskal 2014 menjadi 4.22.000 crore yang mencengangkan pada tahun fiskal 2024. Selain itu, ekspor ponsel, yang tidak signifikan satu dekade lalu, kini telah melampaui 1.29.000 crore, yang memperkuat kehadiran India di pasar global.

Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman dalam Anggaran Persatuan 2025 mengumumkan penghapusan bea masuk atas komponen utama yang digunakan dalam produksi ponsel, lapor surat kabar Financial Express.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun