Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pedagang Muslim India dan Para Sufi Menyebarkan Islam di Indonesia

4 Januari 2023   07:34 Diperbarui: 4 Januari 2023   07:40 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nisan Sultan Malik al-Saleh di Sumatra mirip seperti makam di Combay, Gujarat, India. | Sumber: indiaworldview.com

Selain misionaris Sufi, pedagang dari pantai barat India juga berurusan dengan Jawa dan Sumatera pada abad pertengahan. Pengaruh mereka juga menyebabkan konversi sejumlah besar pedagang, bangsawan kaya dan kelas penguasa ke Islam. Ini adalah proses yang lambat, yang selama berabad-abad memperluas populasi Muslim di Nusantara.

Menurut sebuah perkiraan, Islam datang ke Indonesia pada abad ke-8 tetapi tetap menjadi agama minoritas selama hampir 400 sampai 500 tahun. Penyebaran Islam sangatlah lambat.

Nisan-nisan tersebut menunjukkan keberadaan kerajaan Islam Lamreh di Sumatera Utara sekitar tahun 1211. Rajanya adalah Sultan Sulaiman. Islam menjadi lebih kuat setelah beberapa raja Sumatera, yang dipengaruhi oleh para pedagang dan Sufi dari Gujarat, masuk Islam pada akhir abad ke-13. Orang Jawa mulai masuk Islam secara besar-besaran pada abad ke-15.

Tasawuf memiliki beberapa kesamaan dengan nilai-nilai budaya Jawa.

"Apa yang diajarkan oleh para mistikus Sufi India -- penyatuan pribadi dengan Tuhan -- tidak asing dengan apa yang sebelumnya diajarkan oleh seorang Guru Jawa kepada murid-muridnya. Mungkin pengaruh Sufi dan maritim yang menyebabkan berkembangnya Islam moderat di Nusantara dan itu juga, tanpa memutuskan hubungan sosial dan budaya mereka yang kaya dan sinkretis, termasuk Ramayana dan tradisi Hindu/Buddha lainnya," ujar Saad.

Islam di Indonesia sangat unik.

"Islam tidak diperkenalkan dengan paksaan atau penaklukan seperti di Timur Tengah, Asia Tengah dan India. Pemindahan oleh Islam berlangsung damai. Penduduk setempat menerima Islam secara bertahap dan tidak dipaksa untuk meninggalkan agama asli mereka sehingga Islam bergabung dan hidup berdampingan dengan agama Buddha dan Hindu serta agama tradisional lainnya. Hasilnya adalah bentuk Islam hibrida yang unik di Indonesia dan berbeda dengan bentuk yang ditemukan di Timur Tengah dan Asia Tengah," demikian laporan situs factanddetails.com.

India dan Indonesia adalah mitra strategis karena kita akan berteman dekat. Kedua negara memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. India memiliki lebih dari 200 juta Muslim. Keduanya adalah negara demokratis dan memiliki masyarakat majemuk. Mereka harus bekerja sama di berbagai sektor untuk membangun kemitraan yang lebih kuat.

Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun