Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Buku Baru Menjelaskan tentang Asal-usul dan Akibat yang Mungkin Terjadi dari Perselisihan China-Taiwan

31 Juli 2022   21:16 Diperbarui: 31 Juli 2022   21:27 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Veeramalla Anjaiah

Oleh Veeramalla Anjaiah

Taiwan atau secara resmi Republik China (ROC) telah menjadi titik nyala utama selama beberapa dekade.

Pada tanggal 28 Juli, terjadi percakapan telepon, yang berlangsung selama 2 jam 17 menit, antara Presiden AS Joe Biden dengan Presiden China Xi Jinping. Taiwan adalah topik hangat dalam percakapan mereka.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Presiden China Xi Jinping | Sumber: CNN
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dan Presiden China Xi Jinping | Sumber: CNN

Xi memperingatkan AS agar tidak "bermain dengan api" atas perjalanan yang direncanakan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang berusia 82 tahun ke Taiwan.

"Bermain api hanya akan membuatmu terbakar. Saya harap AS jelas tentang ini," kutip kantor berita Xinhua dari perkataan Xi selama panggilan telepon tersebut.

Sebelumnya, berbagai lembaga, termasuk Kementerian Pertahanan China, sudah mengeluarkan enam peringatan terhadap kunjungan Pelosi.

Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi | Sumber: twitter.com/SpeakerPelosi
Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi | Sumber: twitter.com/SpeakerPelosi

Pelosi memulai tur Asianya pada 29 Juli yang membawanya ke Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Singapura --- semua sekutu AS di kawasan itu. Secara resmi, ia tidak pernah mengatakan bahwa ia akan mengunjungi Taiwan.

Di pihaknya, Biden menjelaskan bahwa Washington "sangat menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata siaran pers Gedung Putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun