Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapa yang Akan Menyelamatkan Pakistan dari Kebangkrutan?

19 Mei 2022   08:24 Diperbarui: 20 Mei 2022   09:25 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PM Pakistan Shehbaz Sharif (kiri) bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk meminta bantuan Riyadh. | Sumber: www.thestatesman.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Setelah menduduki posisi teratas di negaranya pada tanggal 11 April, Perdana Menteri Pakistan ke-23 Shehbaz Sharif telah menghadapi tugas yang berat untuk mengatasi beberapa krisis -- krisis politik, ekonomi, kesehatan dan keamanan -- di negara tersebut. Semua datang pada waktu yang bersamaan.

Di bidang politik, pemerintah atau koalisi Sharif hanya memiliki 174 kursi -- dua lebih banyak dari mayoritas sederhana yang dibutuhkan di Majelis Nasional dengan 342 kursi -- dan lebih dari 120 anggota parlemen dari partainya mantan perdana menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (Partai Keadilan Pakistan atau PTI), sudah mengundurkan diri dari parlemen.

Pemerintahan Imran yang tidak kompeten, yang menciptakan kekacauan ekonomi, digulingkan dalam mosi tidak percaya pada tanggal 11 April.

Pendukung mantan perdana menteri Imran Khan melakukan protes di kota Islamabad. | Sumber: ANI/PTV Grab/Gulfnews.com
Pendukung mantan perdana menteri Imran Khan melakukan protes di kota Islamabad. | Sumber: ANI/PTV Grab/Gulfnews.com

Pendukung Khan turun ke jalan untuk menuntut pemilihan awal di Pakistan. Dengan mayoritas yang tipis ini, memerintah sebuah negara, yang sudah di ambang kebangkrutan, adalah sebuah tugas besar bagi Sharif.

Sharif memiliki tiga mitra koalisi utama --- Partai Rakyat Pakistan (PPP), Gerakan Muttahida Qaumi (MQM) dan Jamiat Ulama-i-Islam-Fazl (JUI-F) --- serta kakak laki-lakinya, mantan perdana menteri Nawaz Sharif, yang sebenarnya mengendalikan Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang berkuasa dan pemerintahan Sharif  dari London.

Pemilu Pakistan berikutnya akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2023. Jadi kehidupan pemerintahan Sharif hanya 16 bulan.

Dengan 228 juta penduduknya dan produk domestik bruto (PDB) sebesar AS$261.72 miliar, Pakistan adalah salah satu negara termiskin di Asia dengan PDB per kapita $1.254,86. Pakistan mungkin merupakan kekuatan nuklir dan memiliki kekuatan militer yang terbesar ke-9 di dunia, tidak ada industri besar dan pertaniannya juga belum banyak berkembang. Hampir 65 persen penduduknya Pakistan masih tinggal di desa.

Di bidang ekonomi, situasinya jauh lebih buruk. Banyak orang bertanya-tanya apakah pemerintahan Syarif akan memperbaiki kekacauan ekonomi yang parah atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun