Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

QUAD: Grup yang Buruk bagi Beijing tapi Bagus bagi ASEAN

29 September 2021   22:25 Diperbarui: 29 September 2021   22:31 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pimpinan Quad Yoshihide Suga (dari kiri), Narendra Modi, Joe Biden dan Scott Morrison berpose di Gedung Putih, Washington DC. | Sumber: The Hindu

Di bawah kepemimpinan Xi, China telah menunjukkan perilaku yang sangat ekspansionis dan agresif di Laut China Selatan (LCS) dan Laut China Timur serta terlibat pertengkaran dengan India atas masalah perbatasan. Mereka telah memaksa dan menggertak tetangga kecilnya di Asia Tenggara dan Australia. 

China menekan gerakan demokrasi di Hong Kong dan ingin mengambil alih Taiwan dengan paksa. Mereka telah melakukan kekejaman terhadap Muslim Uighur dan Buddha Tibet. Kebebasan media dikontrol dengan ketat di China.

China ingin mendominasi dunia melalui kekuatan kerasnya.

"Kebangkitan China tidak damai," C. Raja Mohan, pakar kebijakan luar negeri terkemuka dari Universitas Nasional Singapura, mengatakan kepada ThePrint baru-baru ini.

Sejak kebangkitan China dan India, menurut Raja Mohan, dan kontestasi geopolitik sesungguhnya ada di Indo-Pasifik. Itulah sebabnya munculnya Quad untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.     

Adalah kesalahan China sendiri untuk pindah dari negara dengan konsep kebangkitan damai menjadi kekuatan yang ekspansionis.

Kekhawatiran China

China memiliki banyak alasan untuk mengkhawatirkan Quad di tahun-tahun mendatang.

"Skenario kasus terburuk dari perspektif Beijing adalah bahwa Quad dapat berfungsi sebagai fondasi koalisi anti-China global yang lebih luas. Jika Quad menarik negara-negara Asia lainnya, UE dan NATO ke dalam upaya untuk menghadapi atau melemahkan ambisi internasional China, seiring waktu, mereka dapat mengayunkan keseimbangan kekuatan kolektif secara definitif melawan China," tulis Kevin Rudd, mantan Perdana Menteri Australia, dalam sebuah artikel menarik berjudul "Why the Quad Alarms China" di majalah Foreign Affairs belum lama ini. 

China tidak pernah berharap bahwa tetangganya India akan bergabung dengan Quad dan memperluas hubungan dengan AS.

"Itu adalah poros strategis [strategic pivot] India," komentar Raja Mohan dalam sebuah artikel di jurnal Foreign Policy baru-baru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun