Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bisakah Taliban Memerintah Afghanistan dan Mendapatkan Pengakuan Internasional?

17 September 2021   19:58 Diperbarui: 24 September 2021   13:23 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milisi Taliban berjaga di kota Kunduz, Afghanistan utara, Senin (9/8/2021). (AP PHOTO/ABDULLAH SAHIL)

"Kabinet Taliban yang baru terdiri dari mantan tahanan Guantanamo Bay, teroris dan individu lainnya yang terkait erat dengan kelompok teror asing seperti al-Qaeda dan Haqqani Network," ujar Burchett.

Hampir semua 33 menteri Pashtun dan anggota inti Taliban, yang tidak memiliki pendidikan, pengetahuan atau keterampilan yang layak untuk menjalankan pemerintahan yang efektif. Mereka ahli dalam pengeboman, pembunuhan, pemukulan dan mempromosikan radikalisme serta setia kepada Pakistan.

Hal lainnya yang sama dari sebagian besar menteri adalah bahwa mereka semua merupakan para alumni dari Darul Uloom Haqqania, sebuah madrasah di Akora Khattak di Nowshera di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa di Pakistan. 

Sekolah radikal yang didanai Pakistan ini, yang merupakan pencipta teroris terbesar di dunia, juga dijuluki sebagai Universitas Taliban. Banyak nasionalis Afghanistan percaya bahwa sekolah ini khusus dibuat oleh Pakistan untuk melatih Taliban pro-Pakistan dan mengendalikan Afghanistan melalui proksi mereka.

Hanya dalam satu minggu, Taliban telah menunjukkan wajah teror aslinya. Taliban telah menekan protes perempuan di berbagai kota. Wartawan dipukuli oleh penjaga Taliban. Pencambukan di depan umum adalah hal yang lumrah di banyak kota. Insiden pemenggalan dan penembakan juga terjadi di beberapa kota.

"Pemerintahan yang semuanya merupakan laki-laki terdiri dari penjaga lama Taliban, serta anggota dari lingkaran dalam gerakan tersebut. Tampaknya tidak ada anggota komunitas Tajik, Uzbekistan dan Hazara dalam pemerintahan sementara itu. 

Oleh karenanya, dengan mempertimbangkan semua hal, janji-janji inklusivitas Taliban nampaknya tidak berarti apa-apa. 

Masa bulan madu kelompok garis keras yang sedang berkuasa tersebut akan berakhir dengan cepat, dan jika pemerintah berbasis luas tidak segera dibentuk, Afghanistan mungkin akan runtuh ke dalam perang saudara," tulis surat kabar terkemuka Pakistan, Dawn, dalam sebuah editorial pada tanggal 13 September.

Memang benar bahwa pemerintahan represif Taliban yang tidak berubah tidak akan pernah mendapatkan pengakuan internasional. Berita paling mengejutkan datang dari penguasa Taliban Pakistan, yang mengatakan bahwa mereka tidak akan terburu-buru mengakui pemerintahan Taliban sampai kelompok teror tersebut memenuhi janjinya.

"Apakah Taliban benar-benar mematuhi [komitmen] itu adalah keputusan mereka," kata Duta Besar Pakistan untuk AS Asad Majeed Khan dalam wawancara baru-baru ini dengan .

"Tetapi pada dasarnya kami telah menetapkan harapan kami, yaitu bahwa kami ingin hak setiap orang untuk dihormati," jelas Asad ketika ditanya dalam kondisi apa Pakistan akan mengakui pemerintah Taliban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun